REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim bantuan pakar forensik dari Singapura dan Australia yang membantu mempercepat identifikasi sudah mulai bekerja. Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan 10 pakar forensik dari Singapura sudah turut bekerja dalam proses identifikasi.
"Ada empat orang dari Australia yang akan datang malam ini," kata Arthur di konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (5/1).
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi 9 jasad penumpang QZ8501. Masih ada 21 jasad lainnya yang belum teridentifikasi. Tim DVI pun berlomba dengan waktu karena pembusukan jenazah.
Para pakar dari luar itu adalah ahli ontodologi forensik dan patologi forensik. Bantuan DVI dari Korea Selatan dan Australia juga telah dikonfirmasi akan turut bergabung.
"Hari ini ada 229 pakar yang bekerja hari ini," kata Arthur.