Senin 05 Jan 2015 16:44 WIB

Regenerasi Parpol, PKS Jagonya

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indah Wulandari
 (dari kiri) Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin,anggota DPR fraksi PKS Jazuli Juwaini menggelar jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/11). (Republika/Agung Supriyanto)
(dari kiri) Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin,anggota DPR fraksi PKS Jazuli Juwaini menggelar jumpa pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Regenerasi kader partai politik di Indonesia dinilai mandek. Hal ini ditunjukkan dengan sulitnya tokoh muda mencuat menggeser pimpinan parpol.

“Selama ini hanya ada beberapa partai yang berhasil melahirkan kader-kader mudanya muncul. Yaitu, Partai Keadilan Sejahtera(PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan partai baru Gerindra,” ungkap peneliti senior Founding Father House (FFH) Dian Permata, Senin (5/1).

Yang paling berhasil, ujarnya, adalah PKS. Lantaran sistem pengkaderannya rapi sejak dini. Bahkan, imbuh Dian, kader muda PKS sudah didorong untuk menempati posisi penting di legislatif.

Selain itu, dilihat dari usia pimpinan partainya, PKS dan PKB menjadi partai dengan ketua umum termuda, Anis Matta dan Muhaimin Iskandar. Sedangkan partai yang identik dengan tokoh mudanya saat ini muncul Gerindra.

Selain ketiga parpol ini, parpol lain masih bergantung pada ketokohan senior partai, bahkan trah.

Di PDIP, sosok Megawati masih menjadi panutan hingga mampu menjabat sebagai ketua umum empat periode.

Di Demokrat melekat dengan sosok Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Golkar bahkan masih dengan rezim lamanya bersama Aburizal Bakrie. PPP kubu Djan Faridz juga masih dengan kader lama, Hanura masih mengandalkan Wiranto. Sedangkan PAN masih didominasi kader lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement