Senin 05 Jan 2015 00:40 WIB

Pemkab Sukabumi Berharap Punya Alat Deteksi Longsor

Rep: Riga Iman/ Red: Bayu Hermawan
 Warga bersama anggota TNI dan relawan mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12).(Antara/Anis Efizudin)
Warga bersama anggota TNI dan relawan mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (13/12).(Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap adanya bantuan alat pendeteksi dini longsor atau early warning system. Sebab, hampir semua kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 47 termasuk daerah rawan longsor.

"Kami sudah mengupayakan bantuan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar, Ahad (4/1).

Namun, Irwan mengakui hingga kini permohonan tersebut belum dijawa oleh BNPB. Ia berharap, bantuan peralatan tersebut bisa tersalurkan pada 2015. Sehingga keberadaan alat tersebut bisa segera digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana longsor.

Menurutnya dari 47 kecamatan di Kabupaen Sukabumi semuanya termasuk daerah rawan longsor. Perbedaannya hanya terletak pada klasifikasi mulai rendah, sedang, dan tinggi.

Irwan menjelaskan, saat ini intensitas hujan cukup tinggi mengguyur hampir semua wilayah Sukabumi. Oleh karena itu warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement