REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Penyelam gabungan dari TNI AL belum bisa menemukan badan pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Selat Karimata meski telah terdeteksi titik koordinatnya. Tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Intai Amfibi (Taifib) dan Denjaka terkendala cuaca buruk yang terjadi.
"Di kedalaman 33 meter visibility (jarak pandang) nol atau keruh dan arusnya sangat kuat 3 sampai 5 knot," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama (Marsma) Supriyadi, Ahad (4/1).
Dia menjelaskan, jarak pandang nol meter terjadi sejak pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan air laut. Arus yang deras juga membuat alat penglihatan bawah air atau Remote Operated Vehicle (ROV) tidak bisa dioperasikan. Sebab, alat ini hanya bisa beroperasi jika arus bawah laut tak lebih dari 2 knot.
Meski demikian, lanjutnya, lima belas penyelam dari tiga tim telah berhasil menyelam sampai kedalaman 33 meter. Hanya saja, kata dia, air yang keruh membuat penyelam tidak bisa melihat apa yang ada di dasar laut.
Dia menambahkan, pencarian akan dilakukan kembali esok hari. Ia berharap kondisi cuaca mendukung agar penyelam bisa menemukan badan pesawat. Menurutnya, pencarian black box menjadi fokus selain mengevakuasi jenazah yang kemungkinan masih bisa ditemukan.