REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Umat Katolik di Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendoakan, upaya dan kerja keras tim pencari korban pesawat AirAsia QZ 8501 agar sukses menemukan semua jazad penumpang yang hilang bersama pesawat nahas itu pada Ahad (28/12) lalu.
"Bersamaan dengan perayaan Hari Anak Misioner sedunia yang jatuh pada hari Ahad dalam Misa Kudus di semua Gereja Katolik yang ada, marilah kita juga mendoakan mereka yang telah hilang bersama pesawat Airasia QZ 8501 agar ditemukan kembali," kata Pastor Paroki St Yoseph Pekerja Penfui Kupang, RD Kornelis Usboko Pr, di Kupang.
Dia mengatakan, pada hari raya Penampakan Tuhan atau disebut Epifani, gereja secara khusus Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner merayakan Hari Anak Misioner Sedunia, dan bersamaan itu gereja juga mengajak seluruh umat setempat untuk mendokan korban kecelakaan pesawat Airasia QZ 8501.
"Kiranya para pencari sukses menemukan semua korban yang belum ditemukan dan mereka yang telah ditemukan beristirahat dengan tentram di sisi kanan Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," katanya.
Menurut Pastor Usboko, doa semua pihak akan memberi kekuatan dan ketabahan bagi para tim untuk tidak lelah dan letih melaksanakan tugas kemanusiaan sehingga apa yang diinginkan, terutama keluarga untuk menemukan jazad para korban dapat terwujud.
"Hidup kita merupakan sebuah perjalanan yang diterangi oleh terang-terang yang mencerahkan jalan kita, untuk menemukan kepenuhan kebenaran dan kasih dalam Yesus, sebagai Terang Dunia," kata Pastor Kornelis mengutip homili Paus Fransiskus.
Pesawat AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Ahad (28/12).
Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.