Ahad 04 Jan 2015 13:30 WIB

Penduduk Miskin Disini Lebih dari 150 Ribu Jiwa

Kemiskinan adalah salah satu faktor penyebab gizi buruk.
Foto: Republika/M Fakhrudin
Kemiskinan adalah salah satu faktor penyebab gizi buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Barat hingga September 2014 mencapai 154,49 ribu jiwa.

"Penduduk miskin Sulbar pada September 2014 sebanyak 154,69 ribu jiwa atau bertambah 3,56 ribu jiwa dibandingkan Maret 2014. Dari sisi angka persentase penduduk miskin ini sebetulnya mengalami penurunan sebesar 0,22 persen poin dari 12,27 persen pada Maret 2014 menjadi 12,05 persen pada September 2014," kata Kepala BPS Sulbar Setianto di Mamuju, Ahad.

Menurutnya, selama satu semester (Maret 2014 - September 2014), maka jumlah dan persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami peningkatan sebesar 3,56 ribu jiwa (0,83 persen poin). Sementara itu, di daerah perdesaan jumlah dan persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 2,76 ribu jiwa (0,52 persen poin). "Garis Kemiskinan (GK) Sulbar itu sebesar Rp. 246.524,- per kapita per bulan atau meningkat 5,43 persen bila dibandingkan Maret 2014. Kontribusi garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2014 sebesar 80,0 persen," jelasnya.

Setianto menyebutkan, ada lima komoditi makanan di bulan September 2014 telah memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai garis kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan yaitu beras, rokok kretek filter, tongkol/tuna/cakalang, gula pasir dan minyak kelapa. Untuk komoditas bukan makanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai garis kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan yaitu biaya perumahan. "Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Sulbar ebesar 1,94 atau meningkat 0,50 poin bila dibandingkan Maret 2014, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sulbar sebesar 0,52 atau meningkat 0,27 poin bila dibandingkan Maret 2014," kata Setianto.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan, namun ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin itu sendiri semakin tinggi. "Persentase penduduk menurut status kemiskinan pada September 2014, yaitu: Sangat Miskin (SM) 3,97 persen, miskin (M) 8,08 persen, hampir Miskin (HM) 10,40 persen, dan rentan miskin lainnya (RML) 23,22 persen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement