Ahad 04 Jan 2015 09:15 WIB

MUI Sebut Ciri-Ciri Orang yang Celaka

Majelis Ulama Indonesia.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Majelis Ulama Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Jawa Barat, mengingatkan umat untuk bersiap-siap menghadapi masa depan agar lebih baik dari masa sebelumnya. "Sebab barang siapa yang lebih baik hidupnya dari sebelumnya, maka ia tergolong orang yang beruntung," kata Ketua MUI Kota Bogor, KH Adam Ibrahim di Bogor, Sabtu (4/1).

Menurut dia, apabila umat muslim tidak siap-siap untuk masa depan mereka akan merugi, karena apabila seseorang hidupnya tidak ada perubahan dari sebelumnya, maka tergolong orang yang merugi. Tetapi, apabila umat tersebut hidupnya lebih buruk hidupnya di tahun baru ini dibanding tahun sebelumnya, maka tergolong kepada orang yang celaka.

Dia menyatakan, pada tahun baru ini, umat Muslim Indonesia dihadapkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga perlu bekal cukup untuk mampu bersaing dan berdaya saing tinggi. "MUI berperan untuk tetap mengembalikan bangsa kepada ajaran agama, dengan mengintensifkan dakwah," katanya.

Dia mengatakan, melalui dakwah yang dilakukan anggota MUI untuk menyadarkan umat agar kembali ke jalan yang benar dan mengendalikan hawa nafsu selama di dunia. Saat ini, katanya, umat manusia lebih mendahulukan hawa nafsunya dan melupakan Allah Swt. Seperti merayakan malam tahun baru dengan berpesta pora dan membakar petasan sebagai bentuk kesia-siaan.

Selain itu, lanjut dia, korupsi yang dilakukan oleh para pejabat karena hati nurani yang telah ditutup melupakan Tuhan sehingga menyengsarakan masyarakat kecil. "Mendahulukan hawa nafsu, mengejar dunia, akhirnya yang kita dapatkan adalah celaka. Seperti para koruptor itu, yang akhirnya harus menghabiskan sisa waktunya di penjara," katanya.

Dengan kondisi itu, lanjut KH Adam, MUI memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan umat ke jalan agama melalui jalan dakwah. "Menjalankan ajaran agama bukan berarti menjauhkan dunia, tetapi menyeimbangkan antara dunia dan akhirat," katanya.

KH Adam menambahkan, momen tahun baru dan Maulid Nabi Muhammad Saw, hendaknya menjadi kesempatan bagi umat untuk meneladani sifat Nabi yang jujur, tekun beribadah dan bekerja keras, sehingga membuat perubahan dalam hidup agar di masa yang akan datang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement