REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengharapkan cuaca pada Ahad (3/1) atau hari kedelapan operasi gabungan akan lebih baik. Hal itu akan mendukung kelancaran pencarian dan evakuasi penumpang dan pesawat Air Asia QZ8501.
"Besok (Ahad, 4/1) kita punya harapan, cuaca lebih baik, gelombang laut diperkirakan 1,5-2 meter. Ini memberi peluang untuk dapat hasil lebih baik dari hari ini," kata Soelistyo dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Sabtu (3/1).
Ia mengatakan pada hari kedelapan operasi pencarian pesawat Airbus 320-200 milik maskapai AirAsia, pembagian sektor masih sama. Kapal yang memiliki alat "towed pinger locator" untuk dapat mencari kotak hitam pesawat di sektor prioritas yang banyak ditemukan obyek besar bagian dari pesawat tersebut.
Kapal lain, menurut dia, tetap akan melakukan pencarian dan evakuasi korban maupun serpihan pesawat rute penerbangan Surabaya-Singapura tersebut.
Arus bawah laut pada sore ini, menurut Soelistyo, sangat kuat. Hal tersebut menyebabkan "remotely operated vehicle" (ROV) yang akan diturunkan kapal Geo Survey tidak dapat melakukan pengambilan gambar.
"Yang kita turunkan tidak bisa melakukan pengambilan gambar karena arus mencapai dua knot di bawah permukaan laut. Jadi saya putuskan untuk bersiaga, besok pagi saat jika gelombang baik dan bisa dilakukan penyelaman dengan dilakukan 'on skin' penyelaman, diatur supaya bisa tertata dengan hasil optimal, ujar dia.
Meski demikian, Soelistyo menegaskan tujuan utama operasi ini bukan mengangkat obyek atau benda tetapi mencari penumpang yang menjadi korban insiden tersebut. Kedua, jika penumpang telah semua ditemukan, baru kotak hitam yang menjadi fokus pencarian.
Sebelumnya, ia mengatakan total empat bagian besar pesawat AirAsia QZ8501 terdeteksi sonar dari kapal Geo Survey pada operasi pencarian hari ke-7. "Hasil sampai saat ini kita menemukan, melalui kapal Geo Survey yang mampu mendeteksi bawah air, empat bagian besar pesawat," kata Soelistyo.