REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, pada hari ketujuh pencarian, tim SAR gabungan belum menemukan lagi jenazah korban dari jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 di sekitar Teluk Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
"Untuk penemuan jenazah sampai detik ini tetap 30 dan semua sudah berada di Surabaya," kata Soelistyo dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Sabtu (3/1).
Sebelumnya diberitakan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim Surabaya kembali menerima jenazah kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501, dan kali ini total yang masuk ke rumah sakit tersebut sebanyak 12 jenazah.
"Hari ini kita menerima 12 jenazah yang dibawa dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dan total hingga hari ketujuh kita sudah menerima sebanyak 30 jenazah," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono.
Awi mengatakan dari total jenazah yang diterima, enam sudah diserahterimakan kepada keluarga korban, dua akan menyusul serta dua jenazah dalam proses pendalaman, delapan dalam proses identifikasi, dan kemudian 12 baru diterima hari ini.
Sementara untuk data antemortem, tim "disaster victim identification" (DVI) masih kekurangan satu yakni dari keluarga kopilot AirAsia QZ 8501, Remi Emmanuel Plesel yang diketahui berasal dari Kepulauan Karibia.
"Untuk data antemortem masih seperti kemarin, yakni belum mengantongi data dari Remi Emmanuel Plesel, karena keluarganya berdomisili di Kepulauan Karibia, dan perlu kerja sama dengan interpol," katanya.
Ia berharap dalam waktu dekat semua data mengenai antermortem dan DNA keluarga korban bisa didapat tim DVI, sehingga akan membantu tim identifikasi dalam mencocokkan data korban dengan keluarga korban.