REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pendaki gunung asal Bekasi hilang saat mendaki Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Sabtu (27/12). Pendaki bernama Setiawan Maulana itu terpisah dari rombongan.
Koordinator Nasional Desk Disaster Walhi, Mukri Friatna mengatakan, hingga hari ini Sabtu (3/1) Karyawan PT Kayaba tersebut belum ditemukan.
Iwan sapaan akrabnya diketahui hilang saat rombongan yang didampingi pemandu sampai di kaki gunung. Diduga pemuda berusia 22 tahun tersebut tersesat sehingga keluar dari jalur pendakian.
"Diduga Setiawan Maulana tersesat saat turun dari puncak gunung," tutur Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, di Jambi, Senin (29/12).
Almansyah mengungkapkan, kejadian bermula saat 13 orang pendaki gunung asal Jakarta dengan didampingi pemandu mendaki Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian sekitar 3.805 meter di atas permukaan laut (MDPL) pada Kamis (25/12) pukul 12.00 WIB
Selanjutnya, pada Sabtu (27/12) sekitar pukul 07.00 WIB, rombongan pendaki turun dari puncak gunung. Namun, setibanya di bawah diketahui pendaki hanya berjumlah 12 orang. Satu orang yang dinyatakan hilang adalah atas nama Setiawan Maulana.
Sejumlah pihak termasuk yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dilibatkan untuk mencari hilangnya pendaki gunung tersebut. Mukri selaku Koordinator Nasional Desk Disaster Walhi mengatakan, hari ini Sabtu (3/1) merupakan hari terakhir misi Emergency dan SAR
"Dalam misi ini terdapat 14 SAR Rescue Unit (SRU) yang terdiri dari Walhi dari seluruh Sumatera, Basarnas Sumatera Barat dan Kerinci, BPBD, kelompok pecinta alam dr berbagai daerah dan pihak Taman Nasional Kerinci Sebelat," terang Mukri.
Tim Desk Disaster Walhi, terang Mukri, tergabung dalam dua kelompok yang terdiri dari SRU 10 dan 14. Untuk SRU 14 Walhi bersama Basarnas Kerinci telah mengakhiri tugas pada Jumat (2/1) kemarin sekitar pukul 15.00. Tim ini telah menyusuri tiga sungai dan punggungan Gunung Kerinci yang dimulai dari jalur barat rute pendakian dengan memasang tali penanda. Namun, setelah dilakkan penyusuran jejak belum juga ditemukan tanda-tanda keberadaan Iwan.
Harapan terakhir, ditumpahkan kepada SRU 10 yg membawa perlengkapan panjat tebing dan SRU lainnya yang masih tersisa. Namun, Capung sebagai pimpinan SRU 10 pada Sabtu (3/1) pagi menyampaikan info bahwa tebing tidak bisa dituruni karena kedalaman jurang diperkirakan 200 meter sementara tali panjat yang ada hanya 75 meter.
"Kondisi angin yang kencang membua medan semakin sulit dan malah beresiko terhadap pemanjat. Melihat kondisi tersebut misi dibatalkan meskipun ada kecurigaan karena lokasi (jurang batu gantu) banyak terdapat lalat," kata Mukri menambahkan
Seluruh SRU, terang Mukri, akan turun dari gunung untuk kembali keposko induk di Air 10. Misi pencarian apakah dilanjutkan atau dihentikan, menurutnya, tergantung rapat akhir yg akan digelar sore ini setelah seluruh tim SAR berkumpul.
Sementara itu, puluhan warga di lingkungan rumah tinggal Iwan menggelar doa bersama pada Senin (29/12) malam. Doa bersama digelar di Masjid Annasrul Ruhi di Jalan Raya Cemara V Desa Jati Mulya RT8/13, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Selain diikuti warga setempat, puluhan rekan Setiawan sesama komunitas pendaki gunung juga terlibat. Doa bersama dimulai selepas shalat maghrib dengan membaca surat Yasin.
"Kita doakan agar saudara kita, Setiawan Maulana, segera bisa ditemukan dalam kondisi selamat," tutur salah satu imam masjid sebelum doa bersama dimulai.
Tidak hanya doa bersama, dinding facebook Iwan pun dipenuhi doa teman-temaanya yang turut bersimpati atas musibah yang dideritanya
"Iwan semangat di atas sana bertahan, aa dadan, away, eric nunggu Iwan pulang selamat sampai ke bekasi, Aaamiiin," tulis akun Ramdan Qadri Abay.
Akun atas nama Rizky Yuli juga menulis harapan agar Iwan segera pulang. "Balik bro, kemarin kita mau ke pulau seribu kan…lo baek2 aja pasti," tulisnya.
"Gua yakin wan elu pasti bisa balik ke bekasi dengan selamat gak kurang satupun dr diri lu Setiawan Maulana gue juga yakin lu mampu ngadepin medan di gunung kerinci. Semangatt lu pasti bisa," tulis akun Ciprut Augustine memberikan semangat.