Sabtu 03 Jan 2015 11:47 WIB

Ini Tahapan Identifikasi Jenazah Air Asia QZ 8501

Rep: C85/ Red: Indira Rezkisari
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).
Foto: Reuters
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Proses identifikasi jenazah menjadi penentu bagi kejelasan identitas korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501. Direktur Eksekutif DVI Polri Anton Castilani menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan timnya untuk melakukan proses identifikasi jenazah dari ditemukan, evakuasi menuju Pangkalan Bun, hingga identifikasi di Surabaya.

Saat jenazah pertama ditemukan, jelas Anton, tubuh jenazah akan dimasukkan ke dalam kantong jenazah untuk kemudian dievakuasi ke RSUD Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. "Olah TKP merupakan kunci keberhasilan identifikasi informasi yang kita peroleh, misal penumpang pesawat di mana posisi jenazah ditemukan. Ini adalah petunjuk awal proses identifikasi," jelasnya, Sabtu (3/1).

Di RSUD Pangkalan Bun, lanjut Anton, jenazah korban tidak akan tidak akan mendapat perlakuan khusus. Jenazah hanya akan dipetikan untuk kemudian diterbangkan ke Surabaya. Perlakuan ini untuk menjaga terjaganya tanda-tanda primer untuk proses identifikasi.

Setelah diterbangkan ke Surabaya, tim DVI di sana akan menyiapkan antem mortem. "Untik mengumpulkan data semuanya. Kondisi psikologi mental keluarga sangat terpukul. Sehingga dibutuhkan bantuan psikis. Setelah adanya pernyataan bahwa jenazah dan pesawat ada maka antem mortem segera dilakukan," jelas Anton.

Langkah ini tentu berbeda dengan otopsi. Identifikasi bermaksud untuk mencocokkan data korban semasa hidup dengan jasad.

Tahap selanjutnya adalah post mortem, di mana dilakukan pendeskripsian jenazah. Hal ini seiring dengan pengumpulan informasi tambahan dari jenazah.

Kemudian fase rekonsilisasi, di mana dilakukan pencocokan antara data kedua dan ketiga sehingga bisa disimpulkan identitas korban. Tahap ini keluarga korban diberitakan mengenai identitas jenazah.

Dan tahap terakhir adalah evaluasi, untuk mengetahui bila ada kekurangan selama proses identifikasi.

Seluruh proses ini bisa berjalan selama berbulan-bulan sesuai dengan kendala yang ada di lapangan. Untuk korban Air Asia sendiri, Anton menambahkan, pihaknya telah mengumpulkan sekitar 150 sampel DNA dari 60 keluarga atau laporan kehilangan, dan 50 data dari dokter gigi. "Jadi masih ada beberapa yang masih tunggu," lanjutnya.

Hingga Sabtu siang, sudah ada 30 jenazah yang telah dievakuasi, 18 di antaranya telah diterbangkan ke Surabaya. Sebanyak 12 lagi menunggu untuk diterbangkan sore ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement