REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun mendatangkan lemari pendingin (cold storage) berukuran besar untuk menampung jenazah korban pesawat Air Asia QZ 8501 yang akan dievakuasi.
"Cold storage itu berkapasitas sekitar 20 jenazah. Ini sebagai antisipasi kita kalau banyak jenazah yang dievakuasi dalam waktu bersamaan ke rumah sakit kita ini," kata Bupati Kotawaringin Barat H Ujang Iskandar di Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).
Saat ini jenazah yang berhasil dievakuasi terus bertambah. Hingga Sabtu pagi, sudah ada 22 jenazah yang sudah dievakuasi, 18 jenazah diantaranya sudah diterbangkan ke Surabaya. Lemari pendingin berkapasitas besar dibutuhkan untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya jenazah yang dievakuasi bersamaan.
Awalnya pemerintah daerah hendak meminjam lemari pendingin besar yang ada di Pusat Pendaratan Ikan setempat. Namun rencana itu diurungkan karena PT Pelindo menawarkan diri meminjami lemari pendingin berkapasitas besar yang bisa disiapkan dalam waktu singkat.
Sejak kemarin hingga pagi ini, pihak rumah sakit mempersiapkan lokasi untuk penempatan lemari pendingin di bagian belakang rumah sakit. Lemari pendingin itu diperkirakan tiba di rumah sakit pada siang ini.
Terkait kemungkinan dipindahnya Posko Tim Disaster and Victim Identification (DVI) penanganan korban pesawat Air Asia QZ 8501 yang ada di Jawa Timur dipindah ke Pangkalan Bun, Ujang menegaskan pihaknya sudah siap. Pihak rumah sakit juga langsung membenahi fasilitas lainnya, di antaranya membuat paving block di seluruh area di bagian belakang rumah sakit untuk memudahkan mobilisasi mobil jika ingin mengangkut jenazah secara bersamaan.
"Makanya kita langsung mempersiapkan. Rumah sakit kita siap jika DVI dipindah ke sini, makanya sejak kemarin sudah dipersiapkan," kata Ujang yang tiap hari ikut turun membantu mengkoordinasi di rumah sakit tersebut.