Sabtu 03 Jan 2015 00:05 WIB

Pencarian Air Asia QZ8501 Terhalang Badai

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi padatnya jalur Air Asia QZ 8501
Foto: Republika/Nasihin Masha
Ilustrasi padatnya jalur Air Asia QZ 8501

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Tim Ekspedisi Baruna Jaya I (BJ I)  Rahardian mengatakan, kapal riset BJ  I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali memfokuskan pencarian badan pesawat Air Asia QZ8501.

Kapal BJ 1 melego jangkar di Teluk Kumai untuk berlindung dari badai dan sedang mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk mencari pesawat Air Asia. Tim ekspedisi BJ I,  ujar Rahadian, akan kembali bergerak ke lokasi pencarian yang berjarak tujuh jam perjalanan dari Teluk Kumai dengan kecepatan sembilan sampai 10 knot per jam.

"Mudah-mudahan kondisi badai di lokasi pencarian sudah mulai reda," ujarnya, Jumat, (2/1).

Apabila masih terjadi badai, kata dia, tim akan tetap bekerja dengan maksimal. Tim ekspedisi BJ 1 tetap bertahan ditengah badai yang ombaknya mencapai lima meter untuk mrnunggu Kapal Malaysia guna evakuasi jenazah yang ditemukan tim ekspedisi BJ I BPPT.

Hingga Jumat siang, ujar Rahadian, cuaca di perairan Selat Karimata buruk dengan tinggi gelombang dua sampai tiga meter. Sehingga kapal BJ I memilih berlindung ke Teluk Kumai, Pangkalan Bun. Pencarian di lokasi jatuhnya Air Asia dibuat berdasarkan model hidrodinamika daerah SAR yang dibuat berdasarkan lokasi temuan objek dan jenazah dibandingkan dengan waktu QZ8501 hilang kontak dan pola arus setempat.

Kapal Riset BJ I sendiri telah dibekali empat peralatan yakni, multi beam echo sounder yang berfungsi untuk melakukan pemetaan biometri dalam laut. Kedua, terang Rahadian,  adalah side scan sonar yang juga berfungsi memetakan dengan jangkauan yang lebih tajam.

Ketiga yakni megato meter atau alat deteksi logam yang dipakai apabila hasil yang didapat oleh kedua tes awal menunjukkan indikasi adanya objek di dasar laut.

"Yang keempat adalah ROV (remote operated vehicle) yang berfungsi menampilkan visual real (gambar video) dari dasar laut. Keempat alat tersebut akan bekerja secara bergantian," katanya.

BJ I sendiri, lanjutnya, selalu berkoordinasi dengan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) selaku koordinator tim pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia yg hilang. Di tengah cuaca yang tidak menentu saat ini, mudah-mudahan BJ I dapat melaksanakan tugasnya dengan baik  menemukan pesawat AirAsia yang hilang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement