Jumat 02 Jan 2015 19:26 WIB

KSAU: Masuk Awan Cumulonomus Pesawat Skyhawk TNI AU Hilang

KSAU Marsekal Madya Agus Supriatna.
Foto: Setkab
KSAU Marsekal Madya Agus Supriatna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marsekal Madya (Marsdya) Agus Supriatna yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jumat (2/1) siang, menyampaikan keinginannya agar TNI AU bisa memiliki radar yang lebih canggih.

Dengan radar yang bagus, kata Agus, TNI AU akan dapat segera tahu kalau ada pesawat asing yang masuk ke wilayah Indonesia.

“Kalau kita mempunya radar di mana-mana, ya tidak akan ada yang masuk. Baru masuk sebentar saja sudah di-force down (paksa mendarat) oleh kita,” kata Agus, dilansir laman Setkab.

Terkait dengan kecelakaan pesawat AirAsia kode penerbangan QZ8501, KSAU mengatakan, peran dari TNI AU pertama kali dari Hercules C-310 yang bisa melihat ada sepuluh puing, kemudian dilaporkan ke Basarnas sebagai leading sector pencarian korban untuk menindaklanjuti.

KSAU pun berharap black box pesawat tersebut bisa segera ditemukan, sehingga bisa segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kokpit pesawat nahas itu, termasuk apa yang dibicarakan oleh kapten dan co pilot bisa dianalisis

Soal musibah pesawat AirAsia QZ8501 itu, Agus mengingatkan pentingnya memiliki radar yang canggih untuk menghindari awan Cumulonimbus (Cb).

“Awan ini berbahaya, harus dihindari oleh pesawat apapun. Karen saya juga punya pengalaman masuk ke awan Cb, empat pesawat kita Skyhawk, satu hilang. Karena kita tidak punya radar, kalau kita punya radar pasti kita menghindar,” ujar mantan kepala Staf Umum (Kasum) TNI tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement