REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pertamina (Persero) menyatakan harga pertamax di Surabaya dan sejumlah kota besar di Pulau Jawa termurah dibandingkan daerah lain di Indonesia atau mencapai Rp8.800 per liter.
"Kebijakan penurunan harga resmi pertamax dilakukan lebih cepat satu hari supaya masyarakat langsung bisa memanfaatkannya. Penurunan harga itu efektif berlaku mulai hari ini," kata Direktur Pemasaran dan Ritel PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang, melalui siaran pers, di Surabaya, Jumat.
Padahal, ungkap dia, sebelumnya Pertamina berencana mengumumkan penurunan harga pertamax pada tanggal 2 Januari dan mulai diberlakukan pada 3 Januari 2015.
Namun, hari ini kebijakan tersebut sudah bisa dirasakan pasar transportasi di Indonesia.
"Selain Surabaya, harga pertamax termurah berlaku di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan harga Rp8.800 per liter. Kemudian harga pertamax plus Rp9.650 per liter dan Rp10.550 per liter untuk Pertamina DEX," ucapnya.
Namun, jelas dia, pada saat ini harga pertamax di Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Solo masing-masing juga turun menjadi Rp8.800 per liter. Meski begitu, kini harga pertamax termahal ada di Jayapura dengan Rp11.800 per liter.
"Lalu Rp15.450 per liter untuk pertamax plus dan Rp20.150 per liter untuk Pertamina DEX," ujarnya.
Di Pulau Sumatera, tambah dia, seperti Aceh harga pertamax menjadi Rp9.750 per liter, Medan Rp9.700 per liter, dan Padang Rp10.250 per liter. Berikutnya, harga pertamax di Pekanbaru turun menjadi Rp10.350 per liter dan Jambi Rp10.400 per liter.
"Harga pertamax di Palembang turun menjadi Rp10.200 per liter. Di Bengkulu Rp10.050 per liter, Bandarlampung Rp10.050 per liter, dan Bangka Belitung Rp10.000 per liter," paparnya.
Khusus di Pulau Kalimantan, sebut dia, misalnya di Palangkaraya harga pertamax turun menjadi Rp10.150 per liter. Di Banjarmasin turun menjadi Rp9.950 per liter, Samarinda Rp10.100 per liter, dan di Tanjung Selor Rp10.200 per liter.
"Sementara di Pulau Sulawesi, harga pertamax di Manado turun menjadi Rp10.200 per liter, di Palu Rp10.100 per liter, Makassar Rp9.900 per liter, Kendari Rp10.200 per liter. Kemudian, di Mamuju Rp10.450 per liter, Gorontalo Rp10.600 per liter, Kepulauan Ambon dan sekitarnya Rp10.600 per liter," tuturnya.
Bahkan, lanjut dia, pemerintah juga mengeluakan kebijakan terkait pendistribusian dan harga jual eceran BBM di mana per 1 Januari 2015 harga BBM subsidi di seluruh SPBU turun menjadi Rp7.600 per liter untuk premium dibandingkan harga sebelumnya Rp8.500 per liter.
"Pada tanggal yang sama harga solar turun menjadi Rp7.250 per liter. Ke depan, dikarenakan harga premium tidak lagi disubsidi maka harganya akan berubah secara periodik seperti harga BBM nonsubsidi lain baik pertamax, pertamax plus, maupun pertamina dex," katanya.