REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal riset Baruna Jaya 1 milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jumat (2/1) malam ini akan melanjutkan evakuasi badan pesawat Air Asia di perairan Selat Karimata dekat dengan pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Kepala Seksi Survei BPPT Handoko Manoto yang berada di pusat komando pengendalian dan operasi kapal riset Baruna Jaya mengatakan kapal ini akan berangkat ke lokasi pencarian sore ini pukul 15.00 WIB.
Ia memperkirakan kapal akan tiba di lokasi pencarian pada malam pukul 22.00 WIB nanti. Handoko juga berani menyebutkan bahwa setibanya di lokasi pencarian, kapal Baruna Jaya akan mampu beroperasi dalam waktu 24 jam penuh. Sebab kapal ini kata dia dilengkapi dengan awak dan kru yang sudah berpengalaman dan mampu bekerja maksimal dalam pencarian.
“Kapal Baruna Jaya sampai di lokasi untuk mencari badan pesawat Air Asia sekitar jam 22 WIB malam ini, dan akan langsung beroperasi 24 jam nonstop,” kata Handoko dalam siaran pers yang diterima Republika Online, Jumat (1/1).
Selain, turut membantu menemukan bangkai pesawat dan juga korban-korban yang berada di dalam Air Asia QZ6501, kapal Baruna Jaya juga akan fokus untuk menemukan black box pesawat. Tujuannya agar penyebab kecelakaan pesawat dapat segera ditelusuri.
Selain turut menurunkan unit kapal bantuan, Handoko juga mkenyebut bahwa BPPT ikut mendirikan pos komando pengendalian dan operasi BPPT. Fungsinya sebagai posko untuk informasi terkini mengenai perjalanan dan operasi Baruna Jaya untuk terus berkoordinasi dengan Basarnas.