Jumat 02 Jan 2015 13:15 WIB

Usai Temukan Jenazah, Baruna Jaya Fokus Cari Badan Pesawat QZ8501

  Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kembali memfokuskan pencarian badan pesawat Air Asia QZ8501 setelah menemukan dan mengevakuasi sesosok mayat.

"Siang ini kami kembali melakukan pencarian bodi pesawat," kata Ketua Tim Ekspedisi Kapal Riset Baruna Jaya I (BJ 1), Rahardian di atas kapal di perairan Teluk Kumai yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Hingga Jumat siang, ujar dia, cuaca di perairan Selat Karimata buruk dengan tinggi gelombang 2-3 meter, sehingga kapal BJ I memilih berlindung ke Teluk Kumai, Pangkalan Bun. Sesosok jenazah telungkup mengambang ditemukan Kapal BJ I BPPT di posisi koordinat 3 derajat LS dan 110 derajat BT pada Kamis (1/1), sekitar pukul 11.00 WIB.

Jenazah yang diduga perempuan itu baru dievakuasi ke Kapal Perang Malaysia KD Lekir sekitar pukul 17.00 WIB untuk selanjutnya diserahkan kepada KRI Banda Aceh. Jumat siang ini kegiatan dilanjutkan dengan pencarian di lokasi yang dibuat berdasarkan model hidrodinamika daerah SAR yang dibuat berdasarkan lokasi temuan objek dan jenazah dibandingkan dengan waktu QZ8501 hilang kontak dan pola arus setempat.

Kapal Riset BJ I, katanya, telah dibekali empat peralatan yakni, "multi beam echo sounder" yang berfungsi untuk melakukan pemetaan biometri dalam laut. Kedua adalah "side scan sonar" yang juga berfungsi memetakan dengan jangkauan yang lebih tajam.

Ketiga yakni "megato meter" atau alat deteksi logam yang dipakai apabila hasil yang didapat oleh kedua tes awal menunjukkan indikasi adanya objek di dasar laut. "Yang keempat adalah ROV (remote pperated vehicle) yang berfungsi menampilkan visual real (gambar video) dari dasar laut. Keempat alat tersebut akan bekerja secara bergantian. Dengan begitu, data yang didapat sudah terkonfirmasi kebenarannya," katanya.

Dirinya menambahkan, BJ akan selalu berkoordinasi dengan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) selaku koordinator tim pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia yg hilang. "Di tengah cuaca yang tidak menentu saat ini, mudah-mudahan BJ 1 dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan menemukan pesawat AirAsia yang hilang," ujar Rahardian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement