Jumat 02 Jan 2015 11:13 WIB

Pengamat: Banyak Maskapai Penerbangan Abaikan Laporan Cuaca BMKG

Rep: c70/ Red: Bilal Ramadhan
Peta yang menunjukan lokasi terakhir pesawat Air Asia QZ8501
Foto: abc news
Peta yang menunjukan lokasi terakhir pesawat Air Asia QZ8501

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat penerbangan, Arista Atmadjati mengatakan sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia banyak yang menyerahkan flight plan seperti rute, bandara alternatif, dan kalkulasi bahan bakar kepada ground handling (sebuah perusahaan di airport yang menangani takeoff, landing atau transit).

"Air Asia, laporan BMKG-nya sudah diambil oleh ground handling. Dia ini, yang akan mem-produce flight plan. Gak cuma Air Asia," kata Arista saat dihubungi Republika, Jumat (2/1).

Dikatakannya, laporan BMKG sangat penting untuk sebuah penerbangan. Seorang pilot sebelum berangkat harus membaca flight plan. Terkait dengan banyaknya maskapai penerbangan yang menyerahkan flight plan kepada ground handling, lantaran keterbatasan sumber daya manusia. Sehingga, banyak pekerjaan dari maskapai yang dikerjakan oleh ground handling.

Sebelumnya, BMKG Juanda, Surabaya mengatakan pihak Air Asia tak pernah mengambil laporan cuaca untuk penerbangan dari Bandara Juanda. Kepala Pusat Data dan Informasi BMKG Juanda Bambang Setiaji menjelaskan pengambilan laporan cuaca oleh maskapai dari BMKG merupakan prosedur wajib yang termuat dalam regulasi penerbangan internasional mapun nasional.

"Kalau kita  komplain 100 persen dengan standard secure memang maskapai juga terlibat. Tapi sebetulnya laporan cuaca bisa dibaca juga oleh ground handling, dia dibayar memang untuk itu," ujar Arista.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement