REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyiapkan berbagai fasilitas kebutuhan bagi keluarga korban penumpang AirAsia guna memudahkan segala persiapan yang berkaitan dengan pemulangan jenazah korban.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang J. Hartono di Malang, Jumat, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya.
"Kami sudah hubungi beberapa tempat persemayaman jenazah yang ada di kota ini serta krematorium jika memang dibutuhkan keluarga korban. Yang pasti kami sudah siapkan tempat di persemayaman yang mungkin menjadi 'jujugan' bagi keluarga korban dan mereka juga tidak bingung dalam mengurus jenazah keluarganya," katanya.
Ia mengakui jika koordiansi dengan persemayaman jenazah maupun kreamatorium tersebut, sebagai antisipasi jika ada keluarga korban yang meminta agar korban disemayamkan terlebih dahulu sebelum dimakamkan atau dibawa ke krematorium. Bahkan kalau keluarga minta untuk langsung dibawa ke rumah duka, juga tidak ada masalah, sebab semua sudah disiapkan.
Untuk membantu meringankan dan memudahkan keluarga korban AirAsia QZ 8501 itu, Pemkot Malang menyediakan ambulans untuk membawa korban ke Malang sebanyak 17 unit dan membuka posko di Kantor Bakesbangpol, Dinas Sosial (Dinsos) maupun di Bandara Juanda, guna memudahkan pemantauan dan penyampaian informasi yang lebih cepat kepada keluarga korban.
Hartono memastikan jumlah korban AirAsia asal Kota Malang hingga saat ini 36 orang. Data tersebut dipastikan setelah pihaknya melakukan validasi data manifest penumpang AirAsia dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang melalui KTP elektronik dan nomor induk kependudukan.
"Selain mencocokkan dengan Dispendukcapil dan manifest penumpang AirAsia yang ada di Jakarta, kami juga melakukan kunjungan langsung ke rumah korban yang terdaftar guna memastikan data tersebut. Sampai sekarang yang terdata sudah 36 orang yang dari Kota Malang," ujarnya.