Jumat 02 Jan 2015 07:53 WIB

Malam Tahun Baru, Gunung Merapi Dipadati 600 Pendaki

 Sejumlah pendaki menaiki lereng Merapi menuju puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (17/8).  (Antara/Teresia May)
Sejumlah pendaki menaiki lereng Merapi menuju puncak Gunung Merapi untuk melihat pesona kawah dan matahari terbit di Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (17/8). (Antara/Teresia May)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Jumlah pendaki ke puncak Gunung Merapi melalui pintu pendakian di Desa Lencoh, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada liburan malam Tahun Baru 2015 mencapai 600-an orang.

Samsuri (40), anggota Tim SAR Barameru Desa Lencoh, Selo, di Boyolali, Jumat, mengatakan bahwa jumlah pendaki itu lebih banyak daripada jumlah pada pekan sebelumnya, sekitar 200--250 orang.

Namun, kata Samsuri, jika dibanding dengan jumlah pada malam Tahun Baru 2014 mengalami penurunan sekitar 25 persen. Ketika itu, mencapai 800-an orang.

Menurut dia, penurunan jumlah pendaki tersebut kemungkinan akibat pengaruh kondisi cuaca atau sedang musin hujan di kawasan puncak.

Samsuri mengatakan bahwa para pendaki Merapi datang dari berbagai daerah, antara lain Jakarta, Jawa Barat, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan lokal Boyolali.

"Ada beberapa orang dari wisatawan asing yang melakukan pendakian ke Merapi," katanya.

Mereka mulai mendaki pada hari Rabu (31/12) siang hingga sore harinya. Sebagian besar dari pendaki menyambut datangnya Tahun Baru 2015 di kawasan Pasar Bubar atau sekitar empat jam perjalanan dari base camp di Dukuh Plalangan Selo.

"Banyak yang mendirikan tenda untuk bermalam di puncak gunung teraktif di dunia itu dengan membawa perbekalaan," katanya.

Para pendaki selain menyambut Tahun Baru 2015, juga menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah saat pagi hari dari kawasan Pos Pasar Bubar atau ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan air laut itu.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau para pencinta alam untuk tetap waspada saat melakukan pendakian ke puncak Merapi pada musim hujan ini, terutama bencana tanah longsor dan jika terjadi badai di puncak.

"Pada musim hujan jika terjadi badai, para pendaki diminta menghentikan perjalanan sementara untuk mencari perlindungan. Jika badai sudah lewat, bisa melanjutkan perjalanan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement