Kamis 01 Jan 2015 14:46 WIB

Konsulat Filipina Konfirmasi Dua Korban QZ 8501

Rep: C74/ Red: Indira Rezkisari
Personil dari Angkatan Udara Singapura membawa peralatan tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1). Personel dari Angkatan Udara Singapura turut ambil bagian dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu 28 Des
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Personil dari Angkatan Udara Singapura membawa peralatan tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (1/1). Personel dari Angkatan Udara Singapura turut ambil bagian dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu 28 Des

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Konsulat Filipina di Surabaya Eddi Surohadi mengatakan dua korban yang diduga warga Filipina ternyata warga negara Indonesia. Keduanya adalah ibu dan anak. Ibunya bernama Siti Romalah dan anaknya bernama Yasmin Santiago.

"Suami dan ayahnya korban adalah warga Filipina," kata Eddy ditemui di Polda Jawa Timur, Kamis (1/1).

Eddy mengatakan Siti dan Yasmin berniat menemui suami dan ayah mereka yang bernama Alejandro di Singapura. Karena ada tugas ke Amerika Alejandro tidak dapat menemui mereka ke Indonesia.

Siti Romalah sendiri adalah warga Indonesia kelahiran Pasuruan, Jawa Timur. Eddy mengatakan walaupun keduanya warga negara Indonesia tapi karena memiliki hubungan darah dengan warga Filipina. Konsulat Filipina akan mengurus jenazah korban dari proses identifikasi sampai disemayamkan.

Eddy mengatakan Alejandro sudah berada di Surabaya untuk proses identifikasi. Ia juga menambahkan kemungkinan besar Siti dan Yasmin akan disemayamkan di Pasuruan.

"Kemungkinan besar akan disemayamkan di Pasuruan, karena keduanya tinggal di sana," kata Eddy. n c74 Lintar Satria

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement