REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Perlakuan secara keagamaan dilakukan kepada seluruh jenazah penumpang korban pesawat Air Asia QZ 8501 yang dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin.
"Kami mempersilakan kepada tokoh agama Islam, Kristen dan lainnya yang ingin mendoakan sesuai dengan agama masing-masing. Jenazah yang dibawa ke sini kan umumnya belum teridentifikasi," kata Direktur RSUD Sultan Imanuddin, dr Sayuti Syamsul di Pangkalan Bun, Kamis (1/12).
Sejak Rabu hingga Kamis pukul 13.00 WIB, sudah ada tujuh jenazah yang dibawa ke rumah sakit tersebut. Setelah dibersihkan dan dikemas untuk mengurangi percepatan pembusukan dan mau. Seluruh jenazah yang dievakuasi rata-rata sudah dalam kondisi membusuk dan sulit ditemukan. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi khusus oleh tim dokter.
Salah seorang tokoh Kristen, Pendeta Sirdjon Palese mengatakan, pihaknya menyiapkan ada sepuluh pendeta yang bertugas bergantian setiap harinya untuk mendoakan jenazah yang dibawa ke rumah sakit tersebut. Hampir semua perwakilan tokoh agama selalu hadir untuk mendoakan jenazah yang dibawa ke kamar jenazah rumah sakit tersebut. Rohaniawan mendoakan jenazah setelah tim dokter membersihkan dan mengemas jenazah untuk disiapkan diberangkatkan.
"Kami mendoakan dengan cara agama masing-masing, tanpa melihat apapun agama jenazah tersebut. Apalagi sebagian besar jenazah yang dibawa ke sini itu belum teridentifikasi," kata Sirdjon Palese.
Para rohaniawan atau tokoh agama akan terus secara bergantian berada di rumah sakit karena diperkirakan masih banyak jenazah yang akan dievakuasi ke rumah sakit tersebut, sebelum diterbangkan ke Surabaya.