Kamis 01 Jan 2015 14:35 WIB

Empat Jenazah Air Asia QZ8501 Sudah Tiba di Surabaya

  Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Empat jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang sebelumnya dievakuasi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah telah tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis siang.

Empat jenazah yang dikirim melalui Pesawat Hercules dari Kalimantan Tengah itu terlebih dahulu tiba di Pangkalan udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, dan diterima Gubernur Jatim Soekarwo kemudian dikirim membawa empat ambulans menuju RS Bhayangkara.

Dengan tibanya empat jenazah di RS Bhayangkara, total jenazah yang sudah berada di Surabaya menjadi enam jenazah, sebab sebelumnya pada Rabu (31/1) sore dua jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan telah tiba terlebih dahulu.

Empat jenazah yang tiba langsung dimasukkan ke ruang identifikasi yang terletak di halaman belakang RS Bhayangkara, kemudian dilakukan proses identifikasi untuk mencocokkan data keluarga korban yang telah dipunyai oleh Tim Kesehatan Jatim.

Sementara keluarga korban, menunggu di Ruang Mahameru bersama Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim yang sudah mulai bekerja mendata keluarga korban sejak Selasa (30/12) dengan mengumpulkan data "antemortem" dari keluarga korban.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim Kombes Polisi Budiyono mengatakan proses identifikasi berlangsung paling cepat tiga hari setelah jenazah tiba di RS Bhayangkara. "Paling cepat proses identifikasi akan berlangsung tidak hari setelah jenazah tiba di RS Bhayangkara, dan mudah-mudahan tim bisa bergerak cepat untuk mencocokan data dengan keluarga korban," katanya.

Sementara total dokter ahli yang disiagakan di RS Bhayangkara sebanyak 25 dokter yang meliputi ahli patologi, sidik jari serta DNA yang berasal dari tim gabungan fakultas kedokteran Universitas Airlangga, Rumah Sakit Bhayangkara, RSUD Dr Sotemo, Dinas Kesehatan Jatim serta Mabes Polri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement