Kamis 01 Jan 2015 14:31 WIB

Ini Waktu yang Direkomendasikan BMKG dalam Pencarian Air Asia QZ8501

  Awak pesawat TNI AL mengamati kawasan yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di utara Pulau Bangka, Selasa (30/12).
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Awak pesawat TNI AL mengamati kawasan yang diduga lokasi jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 di utara Pulau Bangka, Selasa (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pangkalan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, merekomendasikan pencarian korban AirAsia dimaksimalkan pada pagi hingga siang hari.

"Kami berbicara dari prediksi cuaca saat ini. Kalau kami menyarankan, pencarian di laut lebih baik dimaksimalkan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, karena saat itu kondisi cuaca di laut relatif lebih teduh," kata Kepala Stasiun BMKG Pangkalan Udara Iskandar, Lukman Soleh Hakim, di Pangkalan Bun, Kamis.

Saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga cuaca buruk cukup sering terjadi, seperti Kamis pagi, Pangkalan Bun sempat diguyur hujan deras. Pagi hari, potensi angin dan gelombang memang relatif tinggi. Namun jika dibanding kondisi sore hari, cuaca pagi hingga siang masih relatif lebih bagus dan tidak terlalu parah.

Saat cuaca buruk, tinggi gelombang berkisar antara dua hingga tiga meter bahkan lebih, katanya dan menambahkan bahwa potensi hujan juga tinggi sehingga bisa makin menghambat pencarian. "Kalau sore dan malam sangat besar potensi hujan sehingga itu makin menghambat pencarian, ditambah gelombang tinggi dan angin," kata Lukman.

BMKG telah menyampaikan prediksi setiap perkembangan cuaca diharapkan sebagai acuan. Namun keputusan kapan pencarian dilakukan, tergantung keputusan tim gabungan yang melaksanakan di lapangan.

Cuaca buruk gelombang tinggi dan angin kencang memang cukup menghambat upaya pencarian dan evakuasi korban pesawat berpenumpang 155 orang ditambah tujuh kru pesawat yang hilang kontak sejak Ahad (28/12) lalu di Selat Karimata.

Seperti pada Rabu kemarin, puluhan tim penyelam dari TNI Angkatan Darat gagal mencapai Gosong Aling, lokasi ditemukannya serpihan dan korban pesawat AirAsia. Gelombang tinggi lebih dari empat meter membuat tim terpaksa kembali ke posko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement