Kamis 01 Jan 2015 14:03 WIB

Ini Strategi Basarnas untuk Pencarian Badan Pesawat Air Asia QZ8501

Rep: c01/ Red: Bilal Ramadhan
   Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12).  (Antara/Kenarel)
Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan perkiraan ombak hari ini cukup mendukung  untuk dilakukan penyisiran. Untuk itu, ada perubahan strategi dalam kegiatan penyisiran pada Kamis (1/1).

"Strateginya sudah jelas ya, area kita perluas," jelas Deputi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jendral TNI Tatang Zainuddin pada awak media di gedung Basarnas, Kemayoran, Kamis (1/1).

Dengan diperluasnya area pencarian menjadi empat sektor, Basarnas juga menambahkan beberapa unsur untuk memaksimalkan proses penyisiran hari ini. Tatang menyatakan beberapa unsur yang ditambahkan ialah kru penyelam, kapal Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta dua pesawat bantuan dari Korea Selatan.

Kru penyelam dari Basarnas terdiri dari anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Basarnas. Tatang menyatakan para penyelam ini telah siaga di lokasi pencarian. Para penyeam ini akan segera diterjunkan jika ada objek yang terlihat, baik jenazah maupun kepingan pesawat Air Asia QZ8501.

Untuk penyisiran di empat sektor pencarian seluas 150x90 nautical mile (nm) ini, Basarnas mengerahkan dua pesawat TNI Angkatan Udara, CN 295 dan C 130, serta dua pesawat bantuan dari Korea Selatan, P3 Orion Rokaf. Dua pesawat TNI AU telah berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 06.15 WIB.

Selain itu kapal BPPT juga turut membantu penyisiran di jalur laut. Kapal BPPT, Baruna Jaya 1, ini dilengkapi dengan underwater locator beacon untuk mendeteksi sinyal dari kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501. Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan multi-beam scan sonar yang dapat mendeteksi logam dan membuat gambaran 3 dimensi di bawah air. Kapal BPPT ini telah berada di lokasi dan sedang melakukan operasi pencarian.

"Jadi mudah-mudahan bisa cepat diketemukan badan pesawat yang kita tunggu-tunggu ini," lanjut Tatang.

Search and Rescue Unit (SRU) Laut yang dikerahkan oleh basarnas memiliki jumlah total 57 armada. Sedangkan SRU Darat yang dikerahkan oleh Basarnas memiliki jumlah total 670 orang yang berasal dari Kodam I, II, dan XII.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement