REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Penerbangan Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura rupanya tidak membawa laporan cuaca dari Stasiun BMKG Juanda. Informasi tersebut diketahui dari bocoran surat Kepala BMKG Andi E Sakya kepada Menteri Perhubungan.
Kebenaran informasi tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan langsung dari Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satisun Juanda Bambang Setiajid. Tak hanya penerbangan Air Asia QZ 8501, menurut Bambang, Air Asia, bahkan tidak pernah mengambil laporan cuaca untuk setiap penerbangan.
"Baru setelah ada laporan (Air Asia QZ 8501) hilang kontak, pihak Air Asia datang pukul 07.00 untuk meminta laporan cuaca," ujar Bambang kepada Republika, Kamis (1/1).
Menurut Bambang, Air Asia memercayakan pengambilan laporan cuaca berkala kepada pihak ketiga. "Kami kan tidak punya kuasa (memaksa) dia harus mengambil, dia tahu regulasinya, dia tahu risikonya," ujar Bambang.
Laporan cuaca dari Stasiun Juanda sendiri, menurut Bambang berbentuk dokumen manual. Laporan cuaca dan prakiraan cuaca, menurutnya, merupakan informasi wajib yang harus diketahui kru penerbangan, terutama pilot.