Kamis 01 Jan 2015 13:55 WIB

Air Asia QZ8501 Baru Ambil Laporan Cuaca Setelah Hilang Kontak

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang keluarga korban Air Asia QZ 8501 tak kuasa menahan harunya ketika mengetahui pesawat yang hilang telah ditemukan.
Foto: Reuters
Seorang keluarga korban Air Asia QZ 8501 tak kuasa menahan harunya ketika mengetahui pesawat yang hilang telah ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Penerbangan Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura rupanya tidak membawa laporan cuaca dari Stasiun BMKG Juanda. Informasi tersebut diketahui dari bocoran surat Kepala BMKG Andi E Sakya kepada Menteri Perhubungan.

Kebenaran informasi tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan langsung dari Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satisun Juanda Bambang Setiajid.  Tak hanya penerbangan Air Asia QZ 8501, menurut Bambang, Air Asia, bahkan tidak pernah mengambil laporan cuaca untuk setiap penerbangan.

"Baru setelah ada laporan (Air Asia QZ 8501) hilang kontak, pihak Air Asia datang pukul 07.00 untuk meminta laporan cuaca," ujar Bambang kepada Republika, Kamis (1/1).

Menurut Bambang, Air Asia memercayakan pengambilan laporan cuaca berkala kepada pihak ketiga. "Kami kan tidak punya kuasa (memaksa) dia harus mengambil, dia tahu regulasinya, dia tahu risikonya," ujar Bambang.

Laporan cuaca dari Stasiun Juanda sendiri, menurut Bambang berbentuk dokumen manual. Laporan cuaca dan prakiraan cuaca, menurutnya, merupakan informasi wajib yang harus diketahui kru penerbangan, terutama pilot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement