Kamis 01 Jan 2015 13:45 WIB

Kamis Pagi, Satu Jenazah Penumpang Air Asia Belum Dievakuasi

Rep: c81/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Basarnas menemukan barang milik penumpang Air Asia QZ8501.
Foto: Mirror
Petugas Basarnas menemukan barang milik penumpang Air Asia QZ8501.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tim gabungan telah berhasil mengevakuasi enam jenazah yang diduga korban pesawat AirAsia QZ8501 dari kapal di lokasi pencarian. Kamis (1/1) pagi masih tersisa satu jenazah yang masih berada di Kapal Republik Indonesia (KRI) di Selat Karimata.

Deputi Operasi Basarnas mengatakan, evakuasi terakhir, sekitar pukul sembilan pagi tadi. Evakuasi tersebut berhasil memindahkan dua jenazah dari lokasi ke Pangkalan Bun.

"Tadi pagi juga dua jenazah lagi telah dievakuasi dengan menggunakan Helikopter Bell 419 dan sudah tiba di Pangkalan Bun pada 08.42," kata Tatang, Kamis (1/1) pagi.

Tatang menambahkan hingga pencarian hari ke-empat kemarin Basarnas baru menemukan tujuh jenazah. Kemarin sore dua jenazah sudah berhasil diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi dan diambil keluarga.

Selepas itu, malam pukul 19.00 tim kembali memindahkan dua jenazah dari Kapal Yos Sudarso dan Sultan Hasanuddin. Dari Teluk Kumai mereka dibawa dengan tug boat yang harus menerjang ombak hingga empat meter. 

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang setelah menghindari awan cumulonimbus. Pada saat kontak terakhir, pesawat menyatakan menghindari awan ke arah kiri dari jalur penerbangan, dan mereka meminta naik ke ketinggian 38000 kaki.

Pada pukul 06:16 pesawat masih terlihat di layar radar. Pukul 06:17 pesawat hanya tampak signal ADS-B, pada saat ini pesawat sudah mulai hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC).

ATC kemudian melakukan pernyataan tahap awal (Increfta) kalau pesawat hilang kontak. Hingga akhirnya pada pukul 7:55 WIB ATC menyatakan bahwa pesawat resmi hilang kontak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement