REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI -- Tim Penyelam gabungan dari Basarnas dan TNI AL kembali diberangkatkan menuju lokasi ditemukannya serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa tepatnya di sebelah selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim berangkat dengan KN SAR 101 Purworejo dari Pelabuhan Kumai pada Kamis (1/1) pagi.
KN SAR 101 Purworejo dengan ukuran yang lebih besar dari KN SAR 224 rencananya akan langsung menuju sekitar lokasi jenazah pesawat Airasia yang sudah ditemukan jika kondisi cuaca mendukung.
"Penyelam pindah ke sini karena kapal masih bisa melalui ombak sampai 3 meter bahkan lebih," kata Kapten KN SAR 101, Adi Triyanto, di atas kapal, Kamis (1/1).
Tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) yang semula berjumlah 12 ditambah menjadi 20 penyelam. Sementara, dari TNI AL tetap berjumlah 47 personel yang terdiri dari tim penyelam dari Pasukan Katak dan Intai Ampibi serta Pasukan Den Jaka.
Puluhan penyelam dari TNI AL dan Basarnas Special Group sudah berada dalam KN SAR 101 sejak pukul 06.30 WIB dan terlihat sibuk mempersiapkan berbagai peralatan selam. Sementara, kapal berangkat dari Pelabuhan Kumai pukul 07.45 WIB.
Sebelumnya, KN SAR 224 Jakarta akan mengantar tim penyelam gabungan untuk dipindahkan ke KRI Banda Aceh. Tetapi, rencana itu batal dan KN 224 berbalik arah kembali ke Pelabuhan Kumai akibat cuaca buruk di sekitar KRI Banda Aceh pada Rabu (31/12) sore di sebelah selatan Teluk Kumai.