Kamis 01 Jan 2015 01:45 WIB

Dua Jenazah Korban Air Asia Diantar Menggunakan Tugboat

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Yudha Manggala P Putra
 KRI Yos Sudarso (353) melakukan penyisiran serpihan pesawat dan evakuasi jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa yang berjarak 100 mil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12).
Foto: Antara/Andika Wahyu
KRI Yos Sudarso (353) melakukan penyisiran serpihan pesawat dan evakuasi jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa yang berjarak 100 mil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI -- Dua korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 tiba di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12). Dua Jenazah tersebut tiba di pelabuhan pukul 22.55 WIB dengan dibawa tug boat (TB) Ocean Raider 14.

Chief Officer TB Ocean Raider 14, Ade Irawan, mengatakan, kapalnya saat itu melintas tidak jauh dari KRI Yos Sudarso dan KRI Hasanuddin. Kemudian melalui radio komunikasi, ia diminta untuk membawah jenazah ke Pelabuhan Kumai.

Dimensi kapal dari KRI Yos Sudarso dan KRI Hasanuddin memang tidak memungkinkan untuk masuk ke muara menuju pelabuhan. "Akhirnya kami merapat ke kedua kapal tersebut yang memang tidak jauh," katanya di Pelabuhan Kumai, Kamis (1/13) dini hari.

Dia menjelaskan, TB Ocean Raider 14 awalnya mengambil jenazah berjenis kelamin perempuan di KRI Hasanuddin pukul 17.30 WIB. Jenazah tersebut diduga Pramugari Air Asia, Khairunnisa. Kemudian pada pukul 18.15 WIB dilanjutkan mengambil jenazah di KRI Yos Sudarso yang berjenis kelamin laki-laki dan belum teridentifikasi.

Kedatangan jenazah dikawal ketat oleh pasukan gabungan dari tim SAR dari Basarnas dan TNI AL. Kedua jenazah langsung dimasukkan dalam mobil ambulans yang sudah disiapkan di posko siaga evakuasi di pelabuhan tersebut. Jenazah kemudian dibawa menuju RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalteng.

Dari total tujuh jenazah yang ditemukan, empat di antaranya sudah berhasil dievakuasi ke daratan. Dua jenazah sebelumnya sudah dibawa ke Surabaya, Jawa Timur. Sementara tiga yang lain masih belum bisa dievakuasi dan masih di KRI karena terkendala cuaca buruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement