Rabu 31 Dec 2014 20:07 WIB

Terkendala Cuaca, Pemindahan Jenazah akan Dilakukan Lewat Darat

Rep: c87/ Red: Hazliansyah
  Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses evakuasi lima jenazah korban Air Asia QZ 5801 yang telah ditemukan terkendala cuaca. Hal ini membuat pemindahan jenazah dari atas kapal ke Pangkalan Bun tidak bisa dilakukan dengan menggunakan helikopter. 

Saat ini jenazah terpisah di KRI Bung Tomo, KRI Yos Sudarso dan KRI Hasanudin. Rencananya jenazah-jenazah tersebut akan disatukan di KRI Banda Aceh. Namun karena cuaca yang buruk membuat skenario tersebut tidak memungkinkan. 

Akhirnya Basarnas memutuskan untuk mengambil jenazah-jenazah tersebut dengan kapal Basarnas KN 224. 

Deputi Bidang Operasi Badan SAR Nasional, Tatang Zaenudin, mengatakan evakuasi jenazah yang semula direncanakan menggunakan helikopter kini terkendala cuaca di lokasi yang mengalami hujan cukup lembat, gelombang laut di teluk mencapai 2-3 meter, gelombang di lokasi pencarian 4-5 meter dan cuaca yang gelap.

"Sehingga evakuasi dengan helikopter tidak dapat dilakukan. Jenazah-jenazah tersebut nantinya akan dibawa KN 224 ke teluk Kumai, dan selanjutnya akan dibawa melalui jalur darat ke Pangkalan Bun," jelas Tatang dalam konferensi pers di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Rabu (31/12) petang. 

Perjalanan dari Teluk Kumai ke Pangkalan Bun mencapai 40 km atau sekitar 1,5 jam jalur darat. Selanjutnya, jika cuaca cerah, pada Kamis (1/1) semua jenazah akan diterbangkan ke Surabaya. 

Sementara itu, kondisi di lokasi pencarian sejumlah kapal masih berada di luar area pencarian untuk mencegah kemungkinan korban yang belum ditemukan terbawa arus keluar dari zona yang telah ditetapkan. 

Hingga hari ini, tim SAR gabungan telah menemukan tujuh jenazah korban AirAsia QZ8501. Dua di antaranya telah dibawa ke Surabaya pada Rabu siang.

"Nama-nama jenazah itu masih diidentifikasi oleh DVI (Disaster Victim Identification)," imbuhnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement