REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur Kombes Pol Dr. Budiyono mengatakan proses identifikasi dua jenazah yang sudah diterima tim DVI akan selesai dalam dua-tiga hari. Budiyono mengatakan dua jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
"Target kita secepatnya, paling cepat tiga hari," kata Budiyono dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (31/12).
Budiyono menjelaskan ada empat tahapan dalam proses identifikasi. Pertama pencarian dan pengumpulan barang-barang jenazah. Kedua memeriksa kelengkapan jenazah.
Ketiga mengumpulkan data antemortem, yakni data yang didapatkan dari keluarga ataupun dari instansi korban semasa hidup. DNA dan sidik jari termasuk dalam data ini.
Tahap terakhir, kata Budi, mencocokan data para ahli yang telah mengotopsi jenazah. Bila data-data para ahli sesuai, maka dapat diputuskan jenazah berhasil teridentifikasi.
Budiyono mengatakan metode finger print juga bisa digunakan. Bila finger print berhasil mengidentifikasi, maka proses otopsi dapat diperpendek.
Metode pencocokan DNA juga akan dilakukan. Namun akan terkendala bila jenazah tidak memiliki keluarga dekat.
"Ada kan yang satu keluarga jadi penumpang, yang memberitahu saudaranya, nah saudaranya tidak bisa dicocokan DNA-nya," kata Budiyono.