Rabu 31 Dec 2014 18:16 WIB

Demokrat: Pemerintah tak Konsisten Soal Harga BBM

Rep: Agus Raharjo/ Red: Joko Sadewo
Kuota Subsidi BBM 2014
Foto: Republika/Prayogi
Kuota Subsidi BBM 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika (Fraksi Partai Demokrat) mengatakan, konsistensi pemerintah dipertanyakan dalam persoalan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini.

Beberapa waktu lalu, pemerintah justru menaikkan harga BBM saat harga minyak mentah dunia turun sekitar 45 dolar AS per barel, dari 105 dolar menjadi 60 dolar AS per barel. Sementara penurunan harga BBM saat ini justru terjadi saat harga minyak dunia hanya turun sekitar 7 dolar AS per barel dari 60 dolar menjadi 53 dolar per barel.

"Justifikasi pemerintah terhadap harga BBM yang dulu dengan sekarang tidak konsisten," kata Kardaya saat dihubungi Republika Online (ROL), Rabu (31/12).

Kardaya menambahkan, harusnya pemerintah juga menurunkan harga BBM saat harga minyak mentah dunia sedang turun. Terlebih harga minyak mentah dunia turun sangat banyak dibanding penurunan kali ini yang hanya 7 dolar AS per barel. Namun, pemerintah justru menaikkan harga BBM ketika harga minyak turun drastis.

Pemerintah sudah mengumumkan harga baru untuk BBM bersubsidi per 1 Januari 2015 nanti. Harga premium akan dipatok Rp 7.600, solar Rp 7.250 dan minyak tanah tetap Rp 2.500. Dengan perubahan ini, harga BBM bersubsidi dipastikan turun dibanding harga sekarang.

Penurunan harga BBM bersubsidi mulai pukul 00.00 WIB nanti memang akan membuat masyarakat kembali senang. Kalau pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi saat harga minyak dunia turun untuk membiayai program lainnya, kata dia, bisa jadi ketika menurunkan harga BBM ini pemerintah sudah tidak butuh dana lagi dari subsidi BBM.

"Kalau harga BBM sekarang sudah diturunkan, berarti pemerintah sekarang tidak butuh dana kan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement