Rabu 31 Dec 2014 18:11 WIB

BBM Turun, Pemerintah Evaluasi Tarif Angkutan Umum

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) meninjau kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Kamis (4/14).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kiri) meninjau kondisi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Kamis (4/14).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, akan segera mengevaluasi tarif angkutan umum. Evaluasi dilakukan setelah pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi akibat anjloknya harga minyak dunia.

"Kalau turun harga ecerannya, tentu tarif juga turun. Itu akan dievaluasi," ucap Jonan usai mengikuti rapat kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/12).

Meski demikian, hingga kini Jonan mengaku belum melakukan rapat untuk membahas penurunan tarif angkutan umum tersebut. Ia juga belum bisa memprediksi berapa persen penurunan tarif yang akan diberlakukan.   

"Itu akan dibahas, cepat kok kita," kata mantan Dirut PT KAI tersebut.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga BBM bersubsidi. Harga BBM Premium ditetapkan Rp 7.600 per liter. Turun dibandingkan sebelumnya yaitu Rp 8.500 per liter. 

Sementara harga solar menjadi Rp 7.250 per liter dari harga sebelumnya Rp 7.500 per liter.

Pada pertengahan November lalu, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi Rp 2.000 per liter. Akibat kenaikan tersebut, tarif angkot naik rata-rata 30 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement