REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Ratusan pendaki memadati jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut untuk merayakan Tahun Baru 2015.
"Biasanya kami batasi pendaki di Kalimati sebanyak 500 orang per hari, namun khusus untuk tahun baru diperbolehkan hingga 700 orang per hari," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Rabu.
Menurut dia, jumlah pendaki yang melakukan pendakian di gunung tertinggi Pulau Jawa itu meningkat selama liburan sekolah yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2015. "Hampir setiap hari jumlah pendaki yang mendaftar secara online atau datang langsung ke Pos Ranu Pani berkisar 300-500 orang, padahal biasanya berkisar 100-200 orang per hari," tuturnya.
Ia menegaskan jalur pendakian Semeru dibatasi hingga Pos Kalimati sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sehingga para pendaki dilarang merayakan pergantian tahun baru di puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya. "Status gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu masih Level II (Waspada), sehingga pendaki tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak," paparnya.
Ayu menambahkan puluhan petugas bersama para pecinta alam akan melakukan pemantauan di sepanjang jalur pendakian dari Pos Ranu Pani hingga Pos Kalimati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Saya imbau pendaki tidak nekat ke puncak Semeru dan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga diharapkan pendaki membawa kantong plastik selama pendakian," katanya.
TNBTS mengimbau para pendaki mematuhi rekomendasi tersebut demi keselamatan mereka dan selalu waspada di jalur pendakian karena musim hujan dapat menyebabkan cuaca buruk dan rawan pohon tumbang.