REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ia siap membantu pelaksanaan tugas Presiden Joko Widodo terkait sejumlah program yang menjadi sorotan utama termasuk berkoordinasi dengan berbagai pihak dan kalangan.
"(Melakukan) sinkronisasi dalam banyak pekerjaan. Koordinasikan banyak hal lain dengan beberapa pihak," kata Luhut kepada wartawan usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (31/12) siang WIB.
Meski demikian, Luhut mengatakan rincian atau detail hal-hal yang akan dikoordinasikan dan juga dengan pihak mana saja masih akan dibicarakan kemudian. "Detail saya belum tahu. Saya baru dikasih tahu akan dilantik jam 12 siang tadi. Yang jelas membantu Presiden dalam mengejawantahkan programnya," kata Luhut.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan salah satu tugas Kepala Staf Kepresidenan adalah memberikan sejumlah informasi strategis kepada Presiden terkait pelaksanaan kerja dan program pemerintah.
Andi mengatakan untuk pembentukan staf di bawah Luhut Pandjaitan akan dibicarakan kemudian karena keputusan presiden baru ditandatangani pada 31 Desember 2014 ini. Presiden Joko Widodo melantik Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara, Jakarta.
Luhut B Pandjaitan dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan berdasarkan Keppres nomor 148 P 2014 yang ditandatangani Presiden pada 31 Desember 2014.
Jenderal (Purn) Luhut B Pandjaitan lahir di Simargala, Sumatera Utara pada 28 September 1947. Dalam karir militernya, lulusan Akabri tahun 1970 itu pernah menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan Kopassus,
Komadan Pusat Kesenjataan Infanteri, Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat.
Luhut juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Singapura dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu 2000-2001.
Hadir dalam pelantikan itu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri serta pimpinan lembaga negara dan pejabat lainnya.
(T.P008/b/a011