REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Keluarga Susiyah, salah seorang penumpang pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 tujuan Surabaya ke Singapura asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bertolak ke Surabaya, guna melakukan tes DNA.
"Saya dengan keluarga berangkat tadi malam, dan ini sudah diambil sampel untuk tes DNA," kata Ade Irma, putri Susiyah saat dihubungi dari Kediri, Rabu (31/12).
Dia mengatakan, sampai saat ini masih menunggu proses lebih lanjut terkait dengan pemeriksaan tersebut. Ia juga masih di Surabaya, sambil menunggu sejumlah anggota keluarganya yang juga akan datang ke Kota Pahlawan.
Ia mengaku lega dengan ditemukannya beberapa bagian yang diduga pesawat. Namun, ia juga sedih, sebab ditemukan juga beberapa jenazah di sekitar lokasi temuan bagian yang diduga pesawat tersebut. Ibunya menjadi salah seorang penumpang di pesawat tersebut.
Aris Siswanto, salah seorang kerabat mengatakan keluarga sudah ikhlas jika pesawat yang membawa Susiyah ternyata jatuh ke laut dan kerabatnya meninggal dunia. Namun, ia berharap, kerabatnya itu bisa ditemukan. "Jika tidak ditemukan, kami menerima," ujarnya dengan lirih.
Aris juga menambahkan, sebelum keberangkatannya, Susiyah yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Surabaya itu, sempat pulang ke rumahnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Susiyah pulang pada Sabtu (27/12) dan memberikan buah nangka. Ia kembali ke Surabaya pada Ahad (28/12). Keluarga juga menggelar kegiatan doa bersama dan tahlil. Kegiatan itu sebagai upaya dan harapan, agar Susiyah segera ditemukan.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang setelah melakukan kontak terakhir pada Ahad (28/12) pukul 06.17 WIB. Seharusnya, pesawat mendarat di Singapura pada pukul 08.30 waktu setempat atau pukul 07.30 WIB. Di dalam pesawat tersebut diketahui terdapat 155 penumpang dan kru.
TNI AU menemukan sejumlah objek mengapung di Selat Karimata, baik jenazah, pelampung, koper, maupun serpihan, yang diduga milik pesawat AirAsia QZ8501. Presiden Joko Widodo yang datang ke Surabaya juga telah memerintahkan agar petugas fokus evakuasi korban. Puluhan penyelam juga diturunkan untuk mempercepat upaya evakuasi tersebut.
AirAsia adalah maskapai penerbangan berbiaya murah yang bermarkas di Malaysia dan cukup populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pesawat ini banyak diminati, salah satunya karena harga tiket yang nisbi lebih terjangkau.
Pimpinan puncak AirAsia Tony Fernandes juga langsung ke Indonesia. Ia menegaskan juga belum mengetahui hal yang sebenarnya terjadi dan siap bekerjasama dengan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan.