Rabu 31 Dec 2014 16:17 WIB
Catatan 2014

2015, Rakyat Diminta Lebih Aktif Awasi Aktor Politik

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Pemilu 2014 (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing memberikan saran untuk dunia perpolitikan Indonesia yang lebih baik. Apalagi mengingat kondisi perpolitikan di Indonesia sepanjang 2014 sangat menyedihkan.

"Misal, saat pileg dan pilpres," ungkap Emrus saat dihubungi ROL, Selasa (30/12). 

Menurutnya, masa pileg 2014 telah diwarnai politik uang. Dia juga beranggapan para anggota dewan DPR sekarang merupakan produk dari politik uang.

Dalam pandangan Emrus, kinerja dewan DPR kurang produktif. Belum terlihat hasil nyata dari kinerja para dewan semenjak mereka dilantik. 

Menurutnya, para politisi hasil proses 2014 lebih mengedepankan perhitungan pemasukan sebagai ganti rugi atas politik uang yang telah mereka lakukan semasa pileg.

Melihat kondisi ini, Emrus mengaku tidak memiliki harapan banyak kepada para anggota dewan. Karena mereka sudah tidak lagi memeningkan kepentingan rakyat. Padahal, mereka telah dipilih oleh rakyat dan tentu saja harus memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Emrus juga menilai negatif atas rekrutmen keanggotaan dewan melalui partai. Karena orientasi keanggotaan partai lebih mengedepankan kepopuleran. 

Padahal, kapabilitas dan kualitas itu sangat penting dalam dunia perpolitikan. Terutama setelah mereka terpilih sebagai anggota dewan.

"Mereka lebih mengutamakan kepopuleran karena dianggap memiliki peluang yang besar dalam memenangkan pemilihan," jelas Emrus.

Dengan situasi tersebut, Emrus menyarankan agar perpolitikan Indonesia bisa berubah lebih baik pada tahun depan. 

Menurutnya, rakyat bisa menjadi pengontrol kinerja para anggota yang terpilih dari dapil masing-masing. Apabila kinerja mereka kurang baik, rakyat diberikan kebebasan untuk memprotesnya.

Rakyat pun diminta lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap para politisi. Selain itu, Emrus juga menganggap peran media massa juga sangat penting untuk memperbaiki kondisi perpolitikan Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement