Rabu 31 Dec 2014 12:10 WIB

Ombak 3 Meter, Evakuasi Air Asia Terhambat

Rep: c85/ Red: Mansyur Faqih
   Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12).  (Antara/Kenarel)
Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Kondisi cuaca yang buruk menjadi hambatan dalam upaya pencarian dan evakuasi korban Air Asia QZ8501. 

Mayjen TNI Pangdam XII Toto Rinanto mengungkapkan, hingga Rabu siang, armada laut evakuasi belum bisa ditambah. Karena ombak di perairan Pangkalan Bun terpantau rata-rata setinggi tiga meter.

"Cuaca tidak memungkinkan. Sehingga armada yang di tengah laut masih yang kemarin. Jadi hingga siang ini belum memungkinkan dilakukan evakuasi via udara," jelasnya kepada Republika, Rabu (31/2). 

Toto menjelaskan, hingga siang ini armada TNI AU yang bersiaga sejumlah empat buah. Yaitu dua unit pesawat MI 35P Del412 di Pangkalan Bun dan dua unit lagi di Belitung. 

Belitung masih menjadi titik siaga pencarian karena bagian kapal dan jasad korban bisa saja terbawa arus hingga perairan Belitung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement