Rabu 31 Dec 2014 08:22 WIB
AirAsia QZ8501

KN SAR 224 Menuju Lokasi Penemuan Serpihan Air Asia

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sebuah serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 terapung di laut di Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)
Sebuah serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 terapung di laut di Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). (Antara/Kenarel)

REPUBLIKA.CO.ID, KUMAI -- Badan SAR Nasional (Basarnas) memfokuskan evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia di perairan sebelah selatan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah di hari keempat, Rabu (31/12). Kapal Negara (KN) SAR 224 Jakarta ditugaskan untuk mengevakuasi korban dengan Basarnas Special Group (BSG) yang berada di dalamnya.

"Kita langsung fokus ke tempat yang kemarin ditemukan (mayat dan serpihan pesawat)," kata Kapten KN SAR 224 Ahmad di atas kapal, Rabu (31/12).

BSG sendiri telah melakukan persiapan untuk melanjutkan proses evakuasi korban. Tim khusus Basarnas ini juga sudah mempersiapkan alat penyelaman untuk mengevakuasi korban seperti tabung oksigen, Remote Operating Vehicle (ROV) atau alat deteksi bawah laut dan alat komunikasi bawah laut.

"Semua peralatan sudah kita siapkan dan lengkap, kita siap untuk evakuasi hari ini," kata Komandan BSG Charles Batlajery di Kapal Negara (KN) SAR 224 Jakarta, Rabu (31/12).

KN SAR 224 saat ini sudah bergerak menuju lokasi evakuasi. Kapal milik Basarnas ini akan fokus melakukan bantuan untuk evakuasi di lokasi ditemukannya serpihan-serpihan badan pesawat di perairan sebelah selatan Pangkalan Bun atau tepatnya di koordinat 03 50 112 Lintang Selatan; 110 29 Bujur Timur.

Charles mengatakan, nantinya tim penyelam yang turun akan dikerahkan dua personel terlebih dahulu untuk melihat situasi dibawah laut dan memastikan kondisi di bawah laut. "Dan kalau bener mungkin bisa nambah dua orang lagi untuk melakukan evakuasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement