Selasa 30 Dec 2014 20:32 WIB

CEO Air Asia: Kami tidak akan Lari

Rep: C74/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo didampingi CEO Tony Fernandes saat bertemu keluarga korban pesawat AirAsia QZ 8501 di Bandara Internasional Juanda,Surabaya, Selasa (30/12).
Foto: Reuters/Beawiharta
Presiden Joko Widodo didampingi CEO Tony Fernandes saat bertemu keluarga korban pesawat AirAsia QZ 8501 di Bandara Internasional Juanda,Surabaya, Selasa (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - CEO Air Asia Tony Fernandes angkat bicara setelah adanya penemuan puing dan mayat dari pesawat QZ8501. Tony memastikan pihaknya tidak akan lari dari tanggung jawab. Ia mengatakan dirinya sejak dinyatakan hilang terus berada di Surabaya untuk mendampingi keluarga penumpang.

"Meski kami sampai saat ini tidak tahu apa yang salah, kami tidak akan lari dari kewajiban," kata Tony saat konferensi pers di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12/).

Tony mengatakan terlalu awal untuk membicarakan kompensasi. Saat ini sesuai pembicaraan yang dilakukan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, pihaknya akan membantu dan fokus proses evakuasi agar cepat selesai.

Tony mengatakan akan terus mendampingi keluarga korban. Menurutnya kasus ini adalah pengalaman terburuknya selama berbisnis penerbangan.

Tony juga menyatakan sangat berterimakasih dengan Pemerintah Indonesia dan Basarnas yang telah bekerja keras menemukan pesawat QZ 8501.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement