REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengatakan para sukarelawan darat Badan Penanggulangan Bencana Daerah menyatakan kesiapannya untuk membantu proses evakuasi korban AirAsia.
"Relawan yang disiapkan ada di BPBD Bangka Belitung dan Kalimantan. Mereka selalu siaga, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melakukan evakuasi jenazah yang sudah ditemukan," kata Syamsul saat menghadiri acara doa bersama untuk keselamatan dari bencana di Kantor BPBD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa.
Menurut dia, teknis pencarian pesawat dan korban menjadi komando Basarnas, namun pihak BNPB selalu siaga dan siap membantu setiap saat dibutuhkan.
"Para relawan darat itu sudah siaga di Bangka Belitung dan Kalimantan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu proses evakuasi penemuan jenazah penumpang AirAsia," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo di Jakarta mengatakan AirAsia telah mengonfirmasikan puing atau debris yang ditemukan di barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, merupakan bagian dari AirAsia QZ 8501.
Tim SAR juga telah menemukan tiga jenazah di area pencarian sektor lima atau di sekitar barat daya Pangkalan Bun dan rencananya seluruh jenazah akan dibawa ke RS Polda Jatim di Surabaya untuk diidentifikasi.
AirAsia merilis penumpang dan awak dalam Airbus A320-200 itu terdiri dari 156 WNI, tiga warga Korea Selatan, satu warga Prancis, satu warga Malaysia, dan 1 warga Singapura.
Total di dalam pesawat QZ 8501 adalah dua pilot, lima orang awak kabin, 155 penumpang yakni 138 orang dewasa, 16 anak, dan satu bayi.