REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Warga Kota Surabaya diimbau untuk tidak merayakan pergantian tahun 2014 ke 2015 secara berlebihan menyusul terjadinya musibah jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 yang sebagian besar adalah warga Surabaya.
"Boleh merayakan pergantian tahun. Tapi jangan terlalu berlebihan. Saudara-saudara kita masih banyak yang belum ditemukan, masa kita malah bersuka cita," kata Ketua DPRD Surabaya Armuji di Surabaya, Selasa.
Sebagai bentuk solidaritas, lanjut dia, menjelang malam tahun baru, Pimpinan DPRD Surabaya berencana menggelar doa bersama. Agenda tersebut juga mengundang tokoh pemuka lintas agama.
"Bagaimanapun mereka (penumpang) adalah saudara kita juga," ujarnya.
Nantinya, lanjut dia, doa bersama ini akan digelar di halaman Gedung DPRD Surabaya.
Hal sama juga diungkapkan Sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya dan sekaligus anggota DPRD Surabaya Achmad Zakaria. Ia mengatakan PKS imbau Pemkot Surabaya tidak merayakan perayaan malam tahun baru secara berlebihan.
"Ini untuk keprihatinan atas musibah demi musibah di tanah air, termasuk banjir, longsor, kebakaran dan terakhir pesawat Air Asia yang baru saja dikabarkan ditemukan di perairan Pangkalan Bun Kalimantan Tengah," katanya.
Anggota DPRD Surabaya ini mengimbau jajaran pemkot dan warga Surabaya untuk tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan. Terlebih hampir separuh lebih penumpang Air Asia QZ8501 adalah warga ber-KTP/KK surabaya.
Sebelumnya, berdasarkan data Posko Pemerintah Kota Surabaya di Crisis Center Bandara T2 Internasional Juanda, Surabaya, sebanyak 77 warga Surabaya diketahui berada didalam pesawat tujuan Surabaya-Singapura.
Data tersebut kian bertambah, menjadi 81 Penumpang yang telah masuk dalam verifikasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya.