Selasa 30 Dec 2014 18:36 WIB
Catatan 2014

Pilpres 2014 Dinilai tak Manusiawi, Mengapa?

Rep: c13/ Red: Mansyur Faqih
Mahasiswa UI menggelar aksi Bosan Black Campaign di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (22/6). (Republika/ Yasin Habibi)
Mahasiswa UI menggelar aksi Bosan Black Campaign di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (22/6). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai pilpres merupakan kondisi perpolitikan Indonesia yang paling menarik sepanjang 2014. Pilpres juga dinilai tidak manusiawi setelah diwarnai banyaknya kampanye hitam.

"Kampanye hitam atau black campaign merupakan sikap yang tidak manusiawi," ungkap Emrus saat dihubungi ROL, Selasa (30/12).

Menurutnya, kondisi tersebut jelas tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. Karena kampanye hitam menyakitkan, khususnya bagi dua calon presiden Indonesia saat itu. 

Ia menjelaskan, kedua orang tersebut sama-sama menjadi korban dari kampanye hitam.

Menurut Emrus, persaingan dalam dunia perpolitikan tidak pantas menggunakan tindakan semacam kampanye hitam. Dalam pilpres, hendaknya bisa bersaing secara sportif. Dengan begitu, tidak ada satu pihak pun yang akan merasa tersakiti.

Emrus berharap kondisi demikian tidak terjadi kembali ke depannya. Dengan begitu, kondisi perpolitikan Indonesia terutama dalam pemilu bisa menjadi lebih baik pada masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement