Selasa 30 Dec 2014 18:33 WIB
AirAsia QZ8501

Dipastikan 24 Orang Penumpang Air Asia Berasal dari Malang

Keluarga penumpang AirAsia QZ8501 menangis menanti kabar.
Foto: IBTimes
Keluarga penumpang AirAsia QZ8501 menangis menanti kabar.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 24 orang penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak pada Ahad (28/12) pagi WIB, dipastikan warga Kota Malang, Jawa Timur, namun untuk memastikan nama dan alamat secara detail adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).

"Setelah mendapatkan nama-nama penumpang yang ikut dalam penerbangan AirAsia yang nahas itu langsung kami kirimkan ke Dispendukcapil untuk dicek satu persatu alamat lengkapnya," kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, J Hartono, Selasa (30/12).

Ia mengakui pihak AirAsia hanya memberikan data 24 orang penumpang yang diduga berasal dari Malang tanpa disertai alamat lengkap, sehingga untuk memastikan jika ke-24 orang penumpang itu berasal dari Kota Malang, pihaknya mengirimkan nama-nama penumpang itu Dispendukcapil.

Dan, lanjutnya, informasi balik yang diberikan Dispendukcapil, jika ke-24 nama yang masuk daftar penumpang AirAsia itu memang warga Kota Malang, bahkan tidak menutup kemungkinan jumlah warga Kota Malang yang terbang bersama AirASia tersebut akan bertambah karena dirinya baru saja mendapat informasi ada enam penumpang lain yang juga berasal dari Malang.

Untuk membantu informasi bagi keluarga korban, Pemkot Malang membuka Posko yang dipusatkan di Dinas Sosial (Dinsos) setempat serta mengirimkan petugas dari BPBD maupun Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memantau perkembangan terkini terkait korban pesawat AirASia QZ 8501 di Bandara Juanda.

Sebelumnya Wali Kota Malang, Moch Anton bersama Ketua DPRD Arif Wicaksono dan sejumlah anggota dewan mengunjungi rumah keluarga salah satu korban pesawat tersebut, yakni Donna yang tinggal di kawasan Gading Kasri.

Donna bersama suami dan kedua anaknya berencana menghabiskan liburan di Singapura, namun nahas pesawat yang membawanya ke negeri itu hilang kontak ketika melintasi wilayah Kalimantan.

Sementara itu siswa-siswi SMA St Albertus (SMA Dempo), Kota Malang menggelar doa bersama terkait insiden kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura. Doa bersama tersebut digelar di aula sekolah dan dipimpin oleh Frater Dimas.

Salah seorang siswi SMA St Albertus, yakni Cindy Clarissa Soetjipto ikut menjadi korban kecelakaan pesawat AirAsia tersebut. Cindy duduk di kelas X S3, jurusan IPS.

Humas SMA St Albertus, Petrus Paulus, mengtatakan selain Cindy, ada delapan alumni SMA Dempo yang juga turut menjadi korban kecelakaan tersebut. Mereka adalah Ruth Natalia (lulus tahun 2007), Kevian Alexander Soetjipto (Lulus tahun 2011 dan kakak dari Cindy), dan Andrian Noventus (lulus tahun 2011).

Selain itu, ada Edward Febriantus (lulus tahun 2011), Susandhini Liman (1994), Finna Handayani (2002), Ronny Handoyo (2002), dan Bob Hartanto Wijaya (2007). "Kami turut berduka dengan kejadian ini, dan semoga keberadaan mereka segera diketahui," kata Petrus

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement