Selasa 30 Dec 2014 19:00 WIB

Harga Cabai Dikeluhkan Ibu Rumah Tangga Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasokan Cabai
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pasokan Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah ibu rumah tangga di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Semarang mengeluhkan harga cabai yang terus melambung.

 

Di dua daerah ini, harga cabai menembus harga Rp 90 ribu per kilogram. Dibandingkan dengan harga normal, harga cabai saat ini mengalami kenaikan hingga 450 persen. “Biasanya cabai seperempat kilo hanya berkisar Rp 5 ribu rupiah. Sekarang seperempat kilo Rp 24 ribu,” ungkap Yusi (30), warga Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Selasa (30/12).

 

Ia mengaku, masakan tanpa cabai memang kurang mantab. Sehingga komoditas hortikultura ini harus selalu ada di dapurnya. Namun harga cabai yang terus melambung --hingga jelang akhir tahun ini-- membuatnya harus bias mengatur pengeluaran dapur.

 

Hal ini juga diamini oleh Sri Wahyuni (42), ibu rumah tangga warga Perum Leyangan, Kelurahan Leyangan, Kabupaten Semarang. Menurutnya, jelang pergantian tahun, harga cabai di wilayah Kabupaten Semarang tembus hingga Rp 90 ribu per kilogram.

 

“Saat ini harga cabai rawit biasa mencapai Rp 90 ribu per kilogram, sama dengan harga cabai galak. Sedangkan cabai merah sedikit dibawahnya, Rp 80 ribu per kilogram,” ujarnya.

 

Biasanya, kata Wahyuni, rata-rata harga cabai hanya dikisaran Rp 20 ribu per kilogram, baik untuk jenis rawit, cabai merah maupun rawit galak.

 

Ditengarai, kenaikan harga cabai ini jamak dipengaruhi oleh faktor cuaca. Karena tanaman cabai ini justru tidak cocok dengan curah hujan yang tinggi.

 

Selain itu, tingginya harga cabai ini juga akibat ulah pedagang besar yang mencoba meraup untung lebih. Karena stok cabai yang berkurang.

Menurutnya, kenaikan harga cabai di pasaran ini terjadi secara bertahap, dalam beberapa pekan terakhir. Tingginya harga cabai tersebut membuat keluarganya mengurangi pembelian cabai dan mengganti dengan merica yang harganya lebih murah.

 

Ia berharap (harga) cabai bisa jadi normal lagi. Apalagi jelang pergantian tahun ini, cabai banyak dicari. “Karena banyak orang masak- masak, karena untuk menggelar acara, begadang menyambut pergantian tahun,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement