REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Basarnas, Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo memastikan bahwa pencarian pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang pada Ahad (28/12) pagi WIB, menemui titik terang. Hal tersebut setelah ditemukannya serpihan yang diduga milik pesawat tersebut.
Serpihan itu ditemukan setelah tim SAR melakukan pencarian di laut lepas selam dua malan tiga hari. Menurut Bambang, serpihan itu ditemukan pada pukul 10:05 menit saat pesawat C-295 TNI AU menyisir bagian utara laut jawa dekat selat karimata.
"Telah menemukan benda-benda serpihan yang mengapung," katanya saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (30/12).
Bambang menuturkan, setelah itu pada pukul 11:07 WIB pesawat C31 Hercules menemukan lempengan logam berupa objek yang menggambarkan bayangan di dalam laut.
"Diduga adalah bentuk pesawat. Pada pukul 13:25 WIB tim melihat benda mengapung yang diduga salah satu jasad dari penumpang berikut beberapa serpihan," ujarnya.
Seperti diketahui, pesawat Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura hilang kontak sejak Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat jenis Airbus A320-200 ini membawa 155 penumpang, terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak, dan 1 bayi, serta 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi hilang dari radar pantauan radar ATC.