Selasa 30 Dec 2014 16:51 WIB

DVI Kumpulkan Data Ante Mortem Keluarga Korban QZ8501

  Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, menangis histeris saat mendengar kabar ditemukannya serpihan pesawat, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). (AP/Trisnadi)
Keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ 8501, menangis histeris saat mendengar kabar ditemukannya serpihan pesawat, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). (AP/Trisnadi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sedang mengumpulkan data ante mortem dari keluarga korban sebagai langkah awal untuk identifikasi jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ 8501.

"DVI sedang bekerja mengambil data ante mortem dari keluarga korban sehingga jika korban ditemukan bisa segera dicocokkan DNA-nya," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, di Jakarta, Rabu.

Pengumpulan data ante mortem bisa diambil dari rambut, kuku dan darah keluarga. Nantinya data tersebut dijadikan sebagai data pembanding untuk mengidentifikasi para korban. "DNA bisa kita ambil dari rambut, kuku, sidik jari," kata Kapolri Jenderal Sutarman.

Menurut dia, tim DVI telah berpengalaman menangani berbagai jenis kecelakaan. Ia mencontohkan tim DVI juga turut ambil bagian dalam mengidentifikasi para korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah konflik Ukraina, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, tim gabungan mulai menemukan bagian yang diduga pesawat AirAsia QZ 8501 berikut jenazah yang berada di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Pesawat C925 AU menemukan benda-benda, serpihan atau bagian warna putih yang diduga dari pesawat Air Asia QZ 8501 yang mengapung pada koordinat 3 derajat 46' 50-LS 110 derajat 29' 27-BT pada pukul 08.00 WIB.

Pada pukul 11.30, pesawat C-130 TNI AU menemukan potongan logam pada koordinat 3 derajat 50' 43-LS 110 derajat 29' 21-BT.

Selanjutnya pukul 12.40, pesawat C-130 TNI AU menemukan pintu darurat/ emergency exit pada koordinat 3 derajat 54' 48-LS 110 derajat 31' 4-BT).

Terkini, KRI Bung Tomo mengevakuasi pintu darurat pada pukul 14.10 di koordinat 4 derajat 5' 0-LS 110 derajat 16 ' 0-BT. Secara umum, lokasi tersebut ada di sekitar perairan dekat Pangkalan Bun.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement