REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional siap menerjunkan 21 penyelam untuk mencari pesawat AirAsia QZ 8501 yang kini mulai diketahui letaknya di sekitar perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Sebanyak 21 penyelam yang terdiri dari 11 personel TNI AL dan 10 dari tim penyelamat akan menyelam di sekitar daerah ditemukannya serpihan, benda, atau bagian yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ 8501," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo di Jakarta, Selasa (30/12).
Dia mengatakan penyelam diterjunkan menilik kedalaman laut ada di kisaran 25 meter-30 meter di bawah permukaan laut sehingga masih aman untuk manusia menyelam. Dengan kata lain, tim SAR belum akan menggunakan alat bantuan pencari karena area masih bisa dijangkau penyelam.
Sebelumnya, tim gabungan mulai menemukan bagian yang diduga pesawat AirAsia QZ 8501 berikut jenasah yang berada di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Berdasarkan penuturan Bambang, pesawat C925 AU menemukan benda-benda, serpihan atau bagian warna putih yang diduga dari pesawat Air Asia QZ 8501 yang mengapung pada koordinat 3 derajat 46' 50-LS 110 derajat 29' 27-BT pada pukul 08.00 WIB.
Pada 11.30, pesawat C-130 TNI AU menemukan potongan logam pada koordinat 3 derajat 50' 43-LS 110 derajat 29' 21-BT. Selanjutnya pukul 12.40, pesawat C-130 TNI AU menemukan pintu darurat/ emergency exit pada koordinat 3 derajat 54' 48-LS 110 derajat 31' 4-BT).
Terkini, KRI Bung Tomo mengevakuasi pintu darurat pada pukul 14.10 di koordinat 4 derajat 5' 0-LS 110 derajat 16 ' 0-BT. Secara umum, lokasi tersebut ada di sekitar perairan dekat Pangkalan Bun.