Selasa 30 Dec 2014 11:32 WIB

Tujuh Kapal Negara Lain Belum Bisa Masuk Perairan Belitung

  Personil TNI AL memonitor pergerakan KRI, dan unsur bantuan asing yang terlibat pada operasi SAR Air Asia di Lanal Batam, Senin (29/12). (Antara/Joko Sulistyo)
Personil TNI AL memonitor pergerakan KRI, dan unsur bantuan asing yang terlibat pada operasi SAR Air Asia di Lanal Batam, Senin (29/12). (Antara/Joko Sulistyo)

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGAR-- Tujuh kapal dari negara-negara sahabat terhadang cuaca buruk sehingga belum bisa memasuki perairan Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk membantu tim Indonesia mencari pesawat AirAsia QZ8501.

"Sekarang ini kapal dari sejumlah negara asing tersebut lego jangkar di luar Manggar, sambil menunggu cuaca normal," kata Kepala Pos TNI AL Manggar Letda Laut Purwanto di Manggar, Selasa.

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh tujuh kapal asing tersebut yaitu dua kapal dari Singapura dan masing-masing satu kapal dari Australia, India, Malaysia, Tiongkok, dan Korea Selatan.

"Kapal tersebut sudah bergerak menuju perairan daerah ini, namun pagi ini cuaca buruk sehingga belum bisa masuk dan memilih lego jangkar sementara," jelasnya.

Ia menjelaskan, sejak pagi hingga menjelang siang mendapat informasi dari BMKG Pangkalpinang bahwa perairan Belitung dan Belitung Timur mengalami cuaca buruk, hujan disertai petir dan gelombang tinggi.

Sementara Staf Ahli BMKG Kota Pangkalpinang Slamet Supriyadi mengatakan, Selasa pagi cuaca di perairan Belitung Timur mengalami hujan disertai petir dan gelombang tinggi. "Ketinggian gelombang mencapai tiga meter, ini cukup berbahaya untuk melakukan pelayaran. Namun cuaca diprakirakan mulai normal menjelang siang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement