Selasa 30 Dec 2014 10:57 WIB
AirAsia hilang

Tim SAR di Manggar Terkendala Bahan Bakar

 Personil TNI AU melakukan proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dari pesawat Hercules diatas perairan Belitung Timur, Senin (29/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Personil TNI AU melakukan proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dari pesawat Hercules diatas perairan Belitung Timur, Senin (29/12). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGAR -- Tim SAR Terpadu Provinsi Bangka Belitung, mulai menemukan kendala dalam melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Khususnya untuk pencarian di laut lepas. 

Komandan Pos TNI AL Manggar, Letda Laut Purwanto, mengatakan salah satu kendalanya adalah bahan bakar. 

"Pencarian belum bisa jauh ke tengah laut lepas, selain armada kecil juga terkendala bahan bakar yang terbatas," kata Komandan Pos TNI AL Manggar Letda Laut Purwanto di Manggar, Selasa.

Ia menjelaskan, tim lebih fokus menyisir pinggiran pantai di sekitar pulau kecil karena cuaca juga masih buruk.

"Jumlah tim yang berangkat juga dikurangi yaitu 15 hingga 20 orang setiap kapal, sebelumnya sebanyak 30 orang mengingat cuaca tidak menentu di tengah laut," ujarnya.

Ia mengatakan, untuk penyisiran hari ketiga pencarian AirAsia masih menunggu informasi lengkap dari pihak Basarnas.

"Pencarian tetap dilakukan kendati cuaca masih buruk dan kami berharap tidak berlangsung lama sehingga pencarian berjalan lancar," ujarnya.

Ia menyatakan, kondisi cuaca, kapal dan ketersediaan bahan bakar sangat menentukan untuk proses pencarian titik hilangnya pesawat AirAsia dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura itu.

"Tim bantuan tambahan dari Jakarta dan kapal asing juga sudah bergerak menuju perairan Belitung Timur," ujarnya.

Wilayah pencarian kata dia lebih diperluas dan dibagi menjadi dua sektor serta jumlah kapal yang lebih banyak, termasuk bantuan nelayan serta para relawan.

"Selain di Manggar, Tim SAR di Posko Terpadu Tanjung Pandan juga melakukan penyisiran arah Selatan laut Belitung," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement